SRAGEN UPDATE – Tak bisa dimungkiri, makanan kemasan memang selalu terlihat lebih menarik untuk dikonsumsi.
Namun, tentu saja harus diingat bahwa makanan yang tersaji dalam bentuk kemasan memiliki kandungan-kandungan yang mungkin saja tidak baik bagi kesehatan.
Terkait hal itu, yuk simak sejumlah bahan paling berbahaya dalam makanan kemasan.
1. Lemak Trans
Dalam sebuah penelitian, salah satu pakar nutrisi Harvard mengungkap bahwa dibanding lemak jenuh, lemak trans dua kali lebih berbahaya bagi jantung.
Hal itu karena lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL jahat dan menurunkan kolesterol HDL baik.
Bahkan, lemak trans juga meningkatkan kadar lipoprotein dan trigliserida yang menyumbat arteri.
Perlu diketahui bahwa kandungan lemak trans biasanya ada dalam muffin roti lembab, kerupuk renyah, popcorn microwave, dan kentang goreng cepat saji.
Untuk menghindarinya, pastikan kemasan makanan yang dibeli tidak terdapat kata-kata seperti terhidrogenasi sebagian, terfraksionasi, atau terhidrogenasi.
Semakin tinggi frasa "minyak terhidrogenasi parsial" dalam daftar bahan, maka semakin banyak lemak trans yang dikandung produk tersebut.
2. Garam
Kandungan natrium (garam) memang diperlukan untuk membantu mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, mengirimkan impuls saraf, membuat otot termasuk jantung berkontraksi, hingga menjaga indera perasa, penciuman, dan sentuhan bekerja dengan baik.
Namun, konsumsi garam perlu dibatasi yakni hanya tiga perempat sendok teh saja per hari.
Hal itulah yang biasanya tidak ditemui pada makanan kemasan yang justru mengandung begitu banyak natrium.
Kelebihan garam dapat menyebabkan peningkatan pada volume darah, memaksa jantung bekerja lebih keras dan pada saat yang sama pembuluh darah dan arteri menyempit.
Kombinasi tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Terkait hal itu, maka jangan terlalu percaya pada klaim yang ada pada makanan kemasan.
Sebab, tidak jarang makanan diklaim bebas atau rendah natrium, tetapi kenyataannya justru sebaliknya.
3. Bijian Halus
Memilih biji-bijian olahan seperti roti putih, roti gulung, sereal rendah serat bergula, nasi putih, atau pasta putih daripada biji-bijian dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga 30 persen.
Setidaknya tujuh penelitian utama menunjukkan bahwa wanita dan pria yang makan lebih banyak biji-bijian (termasuk roti hitam, sereal sarapan gandum, popcorn, oatmeal matang, beras merah) memiliki 20 hingga 30 persen lebih sedikit penyakit jantung.
4. Sirup Jagung Fruktosa Tinggi
Dibandingkan dengan pemanis tradisional, sirup jagung fruktosa tinggi lebih murah untuk dibuat, rasanya lebih manis, dan lebih mudah dicampur dengan bahan lain.
Sirup jagung fruktosa tinggi ada di banyak makanan beku. Kandungan itu membuat roti berwarna coklat pada roti gandum, roti hamburger, dan muffin Inggris.
Kandungan itu pula yang biasanya ada dalam bir, bacon, saus spageti, minuman ringan, dan bahkan saus tomat.
Baca Juga: Makanan Yang Dapat Meningkatkan Pola Pikirmu Salah Satunya Tomat
Para peneliti mengatakan bahwa struktur kimia sirup jagung fruktosa tinggi dapat memaksa hati untuk memompa lebih banyak trigliserida yang mengancam jantung ke dalam aliran darah.
Selain itu, fruktosa dapat menghilangkan cadangan kromium tubuh, mineral penting untuk kadar kolesterol, insulin, dan gula darah yang sehat.
Untuk melihat fruktosa pada kemasan makanan, cari kata pemanis jagung, sirup jagung, padatan sirup jagung, dan sirup jagung fruktosa tinggi.***