SRAGEN UPDATE- Bagi pecinta kucing atau cat lovers, pasti ingin benar-benar mengetahui cara komunikasi kucing peliharaannya, karena dengan memahami bahasa kucing, kita jadi lebih mudah mencari tahu apa yang ia butuhkan.
Komunikasi yang dilakukan oleh kucing terkadang lebih banyak dilakukan dengan cara non verbal, yang tentunya sedikit sulit memahaminya jika kita tidak paham mengenai maksud dari kucing.
Kucing lebih banyak berkomunikasi lewat tingkah laku, dan juga dengan bau-bauan jika berkomunikasi dengan sesamanya.
Meskipun kita mengenal beberapa jenis dan bahasa kucing dari caranya mengeong, akan lebih mudah memahaminya lewat caranya bertingkah.
Untuk mengetahui cara dan kunci agar dapat memahami kucing Anda, yuk simak tips berikut!
Baca Juga: Sinopsis Hospital Playlist Season 2 Episode 7: Akhirnya Kim Junhwan Tahu Kepulangan Iksun!
1. Perhatikan ekornya
Komunikasi kucing juga bisa dilihat dari bagaimana ekornya terbentuk. Dari ekornya, Anda bisa mengetahui mengenai apa yang kucing rasakan.
Ketika kucing merasa tenang dan puas, ia akan membiarkan ekornya menjulur ke bawah, sedangkan ketika sedang senang kucing akan mengangkat ekornya lebih tinggi.
Ketika merasa tertarik dengan sesuatu, kucing akan menggerak-gerakan ekornya berkali-kali, dan ketika ia ketakutan ekornya akan tergulung ke bawah.
Baca Juga: Dita Karang Secret Number Hadiri Pernikahan Kakaknya Di Yogyakarta, Diduga Telah Kembali Ke Korea
2. Perhatikan telinganya
Telinga kucing tidak hanya berfungsi untuk mendengarkan, ia berfungsi juga sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan apa yang dirasakan.
Ketika telinganya mengarah ke depan dan sedikit ke samping, kucing itu sedang merasa tenang dan nyaman, sedangkan ketika sedang merasa senang dan tertarik telinganya akan mengarah ke depan seluruhnya.
Kucing yang merasa terancam dan ketakutan akan melipat telinganya ke belakang, dan siap-siap menyerang ancaman tersebut.
3. Perhatikan bola mata
Mata kucing Anda dapat menyampaikan sesuatu yang ada dalam dirinya.
Ketika kucing merasa tenang, ukuran pupil matanya akan berada pada kondisi yang normal, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
Ketika merasa senang dan tertarik dengan sesuatu, pupilnya akan berubah ukuran, dan biasanya membesar, tetapi tidak penuh.
Ketika tatapanya tajam dan penuh, kucing itu biasanya melihat hewan buruan dan akan siap-siap menerkam, dan ketika takut kucing akan menghindari tatapan langsung.
4. Perhatikan area wajah
Komunikasi kucing lewat wajah biasanya terjadi melalui moncong dan kumisnya.
Untuk kucing yang sedang merasa relaks, posisi kumis akan sejajar dengan moncongnya.
Namun, untuk kucing yang merasa senang, kumisnya akan mengarah lebih ke depan, sedangkan ketika takut kumisnya akan lebih sejajar dengan wajahnya ke belakang.
Demikian kunci memahami bahasa kucing, sudah tidak sabar untuk mencoba?***