Mengapa sumurmu dulu kau tampakkan, jika isinya semata-mata hanya kutukan?
Betapa mudahnya kau membuat janji-janji itu, tetapi sekarang berapa bisunya kau!
Apakah kau puas duduk di sana membatu, dan menyaksikan hatiku perih bagai ditusuk sembilu?
Sementara itum kau tidak melakukan apa-apa!
Sumur kesabaranku telah kering terkikis. Persediaan akal sehatku telah habis.
Jika kau tidak menolongku, aku akan mampus!
Atau haruskah aku mencari bantuan dari teman yang lebih baik darimu?
Aku lemah, sebatang kara, hancur, dan sekarat kehausan mendambakan air kehidupan.
Kau telah berjanji akan mengubah segalanya dulu, tetapi kini kau justru tidak melakukan apa pun selain melanggar janjimu.