Obesitas Itu Penyakit, Ancam Picu Komplikasi, dan Merupakan Masalah Global, Apa Saja Bahaya Obesitas?

- 7 Maret 2023, 17:15 WIB
Obesitas Itu Penyakit, Ancam Picu Komplikasi, dan Merupakan Masalah Global, Apa Saja Bahaya Obesitas?
Obesitas Itu Penyakit, Ancam Picu Komplikasi, dan Merupakan Masalah Global, Apa Saja Bahaya Obesitas? /unsplash/Towfiqu Barbhuiya/

SRAGEN UPDATE - Obesitas sering dianggap bukan penyakit oleh masyarakat, tapi dalam dunia kesehatan obesitas digolongkan sebagai sebuah penyakit bahkan mengancam picu komplikasi.

 

Dirjen dr. Maxi menjelaskan bahwa obesitas merupakan masalah global, sekitar 2 miliar penduduk dunia mengalami obesitas yang mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia.

Pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas.

Obesitas dapat diartikan sebagai penyakit akibat penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh.

Baca Juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Saat Cuaca Ekstripm atau Musim Pancaroba agar Tidak Mudah Terserang Penyakit

Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi yang keluar dengan asupan energi sehingga energi yang berlebihan tersebut disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Pada orang yang mengalami obesitas dapat dilihat gejala klinis yaitu bagian atas tubuh yang merupakan kepala wajah bulat, pipi tembem, dagu rangkap.

Pada leher terlihat pendek dan terdapat bercak kehitaman di belakang leher, perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

Obesitas sendiri dapat terjadi pada semua umur, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua.

Apa saja bahaya obesitas?

 

Obesitas digolongkan penyakit yang perlu intervensi secara komprehensif.

Selain memberikan dampak terhadap penyakit tidak menular obesitas juga berdampak kerugian ekonomi yang dipicu oleh biaya perawatan yang tinggi.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS mengatakan obesitas menjadi faktor risiko terhadap penyakit-penyakit tidak menular antara lain diabetes, jantung, kanker, dan hipertensi.

Obesitas juga memicu penyakit metabolik dan non metabolik lainnya, serta berkontribusi sebagai penyebab kematian tertinggi.

Obesitas pada orang dewasa dapat mempengaruhi kesuburan.

Baca Juga: Hindari Wajib Militer, Ini Alasan Ravi VIXX Tidak Jadi Ditangkap Pihak Berwenang Korea Selatan

Himpunan Studi Obesitas Indonesia (Hisobi) dr. Nurul Ratna Mutu Manikam mengatakan hormon estrogen dalam tubuh menyimpan massa lemak tubuh.

''Ini yang menyebabkan kenapa kesuburan itu terganggu karena simpanan lemak terlalu tinggi, di samping itu lemak yang terlalu tinggi mengeluarkan sisa-sisa negatif bagi tubuh yang akan mempengaruhi proses mekanisme endokrin atau proses hormonal dalam tubuh sehingga mempengaruhi siklus menstruasi, siklus kesuburannya juga terpengaruh,'' ujar dr. Nurul seperti yang SragenUpdate.com kutip dari Kemenkes.

Selain itu jumlah akumulasi lemak di dalam perut juga secara mekanik menyebabkan tuba dalam rahim menjadi sempit sehingga proses fertilisasinya akan terganggu.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah