SRAGEN UPDATE - Joko Pinurbo atau biasa dikenal dengan nama Jokpin merupakan salah satu penyair Indonesia.
Joko Pinurbo mulai menyukai dunia puisi sejak berada di Sekolah Menengah Atas yang membuatnya sampai sekarang masih menggeluti dunia tersebut.
Joko Pinurbo telah banyak dikenal masyarakat luas melalui buku-buku yang ditulis.
Baca Juga: Kemenkominfo Blokir 5000 Situs Judi Online yang Susupi Pemerintah dan Imbau Penguatan Keamanan
Kurang lebih telah terdapat 20 karya dari Joko Pinurbo yang diterbitkan yang bisa dibeli oleh masyarakat.
Puisi-puisi yang dibuat oleh Joko Pinurbo ada juga yang telah diterbitkan ke dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Inggris, Jerman, Rusia, dan Mandarin.
Joko Pinurbo melalui karya-karyanya telah berhasil membuat dirinya mendapatkan penghargaan-penghargaan, salah satunya penghargaan Write Award pada tahun 2014.
Puisi yang dibuat oleh Joko Pinurbo bukan hanya puisi tanpa makna, di dalam puisi tersebut Jokpin menyembunyikan makna yang dalam dengan permainan katanya.
Terdapat salah satu puisi Jokpin yang bisa dijadikan renungan hidup untuk kita tentang cita-cita dan hidup.
Baca Juga: 10 Kata-Kata Penyemangat Hidup dari Fiersa Besari untuk yang Galau, Sedih, dan Ingin Menyerah
Berikut puisi Joko Pinurbo yang bisa dijadikan renungan
Cita-Cita
Setelah punya rumah, apa cita-citamu?
Kecil saja: ingin sampai rumah
saat senja supaya saya dan senja sempat
minum teh bersama di depan jendela.
Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan
makin bertumpuk, uang makin banyak
maunya, jalanan macet, akhirnya
pulang terlambat. Seperti turis lokal saja,
singgah menginap di rumah sendiri
buat sekedar melepas penat.
Baca Juga: 8 Hadits-hadits dan Kata-kata Mutiara Islami tentang Sedekah dan Kedermawanan Hati
Terberkatilah waktu yang dengan tekun
dan sabar membangun sengkarut tubuhku
menjadi rumah besar yang ditunggui
seorang ibu. Ibu waktu berbisik mesra,
"Sudah kubuatkan sarang senja
di bujur barat tubuhmu. Senja sedang
berhangat-gangat di dalam sarangnya.
Baca Juga: 10 Kata-kata tentang Al-Qur'an, Betapa Pentingnya Al-Qur'an di Kehidupan Manusia
(Joko Pinurbo, 2003)
Itulah salah satu karya Joko Pinurbo yang bisa dijadikan renungan, masih banyak karya lain yang bisa dijadikan renungan dan diambil hikmahnya.***