Mereka memastikan anak-anak mereka makan cukup dan dapat tenang di tengah pandemi Covid-19.
Begitu pun dengan kasus bunuh diri yang mencapai angka 468 orang per 1 Januari - 1 Juli 2021. Angka ini merupakan lonjakan jika dibandingkan dengan 2020 yang hanya 631 kasus sepanjang tahun, dan 609 kasus di tahun 2019.
Meski kondisi ini dialami para warga, bantuan pemerintah tidak kunjung cair sampai Agustus 2021.
Padahal wacana pencairan total RM150 miliar atau sekitar Rp52 Triliun untuk warga yang berpenghasilan rendah dan menengah sudah diumumkan. Dengan rincian rumah tangga berpenghasilan rendah masing-masing menerima RM1.300 atau sekitar Rp4,5 juta.
Kebijakan pemerintah tersebut membuat kecewa warga dan dikecam oleh para kritikus.
Namun Muhyidin selaku Pedana Menteri Malaysia belum mengubah kebijakan pencairan bantuan ini, padahal lockdown sudah diterapkan sejak 1 Juni 2021.
Baca Juga: Malaysia Akan Membatalkan Lockdown Jika Kasus Covid-19 Turun Hingga 4 Ribu Kasus
Mengetahui sikap Muhyidin yang seolah tidak peduli dengan warganya, kritik pedas dilayangkan Kelvin Yii, seorang anggota parlemen dari koalisi oposisi Pakatan Harapan yang menilai pemerintah bergerak lamban mengatasi permasalahan ini.
Padahal warga saat ini sudah menderita dan sekarat.