G-20 Berencana Mendefinisikan Ulang Tatanan Ekonomi Dunia Pasca Era Donald Trump dan Pandemi Covid-19

- 9 Juli 2021, 19:29 WIB
Para pemimpin negara G7 berpose untuk foto bersama di KTT G7, di Carbis Bay, Inggris, 11 Juni 2021.
Para pemimpin negara G7 berpose untuk foto bersama di KTT G7, di Carbis Bay, Inggris, 11 Juni 2021. /Patrick Semansky/Pool via REUTERS/

selain itu masalah perubahan iklim juga kembali menjadi topik serius yang jadi pembahasan pertemuan KTT G-20 kali ini.

Baca Juga: Pfizer Meminta Izin Otorisasi Amerika Serikat untuk Melakukan Penyuntikan Dosis Ketiga Vaksin COVID-19

Negara-negara G-20 telah lama berjuang untuk menyepakati bagaimana memerangi perubahan iklim, dan pertemuan ini, di kota yang lebih rentan terhadap kenaikan permukaan laut, kemungkinan akan menampilkan lebih banyak perdebatan.

Dalam sebuah pidato di konferensi perubahan iklim terpisah pada hari Minggu, Yellen mungkin mengulangi pandangan AS bahwa menyusun keuangan swasta akan sangat penting dalam mengatasi masalah tersebut.

Di bawah Biden, AS mengejar upaya Eropa untuk menyiapkan sistem yang mengharuskan perusahaan mengungkapkan lebih banyak informasi tentang bagaimana perubahan iklim mengancam operasi mereka.

Baca Juga: Haiti Tuding Amerika Serikat dan Kolombia di Balik Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Pengungkapan keuangan terkait iklim mungkin menjadi isu yang dibahas baik di G-20 maupun konferensi berikutnya.

Selanjutnya, untuk masalah regulasi pajak perusahaan, Para menteri akan mendukung kesepakatan global di antara 131 negara yang ditengahi oleh Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan yang mengusulkan pajak perusahaan minimum minimal 15%, dan aturan baru untuk membagi pendapatan pajak dari perusahaan terbesar di dunia.

Negosiasi masih bisa buntu karena ketidaksepakatan seperti berapa banyak pendapatan pajak harus didistribusikan kembali ke negara berkembang, dan apakah negara akan memenuhi permintaan AS untuk menarik pungutan digital begitu aturan global yang baru, diberlakukan. ***

Halaman:

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah