Tim Arkeolog Internasional Mengumumkan Penemuan Pakaian Mesir Kuno Pertama

- 6 Januari 2022, 21:44 WIB
Penemuan pakaian Mesir Kuno pertama oleh arkeolog internasional
Penemuan pakaian Mesir Kuno pertama oleh arkeolog internasional /The International Journal of Paleopathology


SRAGEN UPDATE – Setelah sekian lama melakukan penelitian di Negara Mesir, akhirnya Tim Arkeolog Internasional yang berasal dari 3 Negara Eropa dan Barat yaitu (Jerman, Italia, dan AS) mendapatkan hasil yang menakjubkan.

Tim arkeolog tersebut menemukan suatu hal yang langka yang belum pernah ditemukan sebelumnya di Negara Mesir.

Tim arkeolog Internasinal telah menemukan pakaian Mesir Kuno yang dengannya menjadi penemuan pertama dalam sejarah.

 Baca Juga: Wah, Ini Satu-satunya Cara Hentikan Ancaman Terbesar X-Men, Senjata Kejam Dari Masa Lalu? Spoiler

Mereka menemukan "struktur seperti perban" pada mumi anak perempuan, salah satu dari 21 mumi anak yang termasuk dalam penelitian ini. 

The International Journal of Paleopathology akan menerbitkan studi dalam volume yang akan dirilis pada bulan Maret dengan menerbitkan ringkasan di situs webnya beberapa hari yang lalu.

Singkatnya, para peneliti mengatakan bahwa pengobatan tersebut dilaporkan dalam Edwin Smith Papyrus, sebuah teks medis dari Mesir Kuno (ca. 1650-1550 SM).

Namun ini adalah yang pertama "secara fisik mencatat pakaian Mesir Kuno asli" dalam mumi Mesir.

Baca Juga: (Spoiler) Ending ‘Red Notice’, Ini Jawaban Misteri Telur Ketiga Cleopatra Bukan di Paramida Mesir

Mumi itu adalah seorang gadis berusia dua setengah hingga empat tahun. Dengan menggunakan pencitraan computed tomography (CT).

Mereka dapat melihat struktur seperti perban di kaki kiri bawah yang kemungkinan besar merupakan pembalut lesi kulit.

Karena mumi itu benar-benar terbungkus oleh lapisan tekstil tebal, perban itu diyakini asli.

Baca Juga: Steven Gerrard dan Philippe Coutinho Berpeluang Reuni di Villa Park

Para peneliti juga memperhatikan bahwa pembalut “melapisi massa di dalam jaringan lunak yang berdekatan, yang konsisten dengan nanah kering, sehingga menunjukkan individu tersebut memiliki selulitis atau abses purulen.”

Sebagian besar dari 21 mumi anak yang termasuk dalam penelitian ini berasal dari periode Ptolemeus (332–30 SM) dan periode Romawi (30 SM–395 M). 

Mereka memperkirakan bahwa usia anak-anak saat kematian berkisar antara sekitar satu sampai 12-14 tahun, dengan rata-rata 4,8 tahun. 

Baca Juga: Venom 3 Akan Ungkap Civil War Selanjutnya di Marvel, Spoiler Terbesar Telah Dimulai!

Menurut penilaian mereka, 12 anak laki-laki, dan tujuh perempuan, sedangkan dua anak tidak dapat ditentukan jenis kelaminnya. 

Mereka juga menemukan bukti radiologis infeksi purulen pada tiga di antaranya.

Di antara infeksi purulen yang ditemukan adalah sinusitis purulen pada anak berusia antara sembilan dan sebelas (Periode Ptolemaic-Romawi).

Baca Juga: Penjelasan Kematian Marvel, Alasan Kematian Korban Darkhold dan Abad Kegelapan

Dengan para peneliti sampai pada kesimpulan ini berdasarkan pencitraan CT yang menunjukkan massa kering, terutama di bagian basal kedua sinus maksilaris.

Para peneliti juga menemukan tingkat cairan kering dalam kapsul yang membesar di pinggul kanan pada mumi seorang anak laki-laki berusia dua hingga tiga tahun (abad ke-1 hingga ke-2), kemungkinan menunjukkan nanah kering pada artritis septik.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Asharq Al Awsat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x