Keluarkan Anggaran Hampir  Rp. 2 Triliun Untuk Penanganan Pandemi, Menag Ungkap Realokasi Dana Tersebut

2 Agustus 2021, 22:02 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Mengucapkan Selamat Hari Raya Agama Baha'i, Mendadak Menjadi Viral /Tangkapan layar Youtube Baha'i Indonesia
 
 
SRAGEN UPDATE - Untuk menangani pandemi, sudah tentu pemerintah mengeluarkan dana yang sangat banyak. 
 
Beberapa kementerian telah merealokasikan anggaran dana untuk membantu percepatan penanganan pandemi Covid-19. 
 
Kementerian Agama juga menjadi salah satu yang anggaran dananya direalokasi untuk kepentingan tersebut. 
 
Hal ini diungkapkan oleh Yaqut Cholil Qoumas,  selaku Menteri Agama (Menag).  Dalam pemaparannya, Kementerian Agama telah memgeluarkan dana sebanyak hampir Rp.2 Triliun pada tahun 2021.
 
"Pemerintah sangat serius dalam penanganan pandemi. Anggaran kementerian, termasuk di Kemenag, direalokasi untuk itu. Kita bahkan hampir Rp2 triliun," katanya pada 2 Agustus 2021.
 
Berdasarkan pemaparan Yaqut, sudah terlaksana tiga tahapan dalam proses realokasi dana tersebut. 
 
Tahap pertama sebesar Rp.483,54 miliar digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi,  tahap kedua sebesar Rp.712,78 miliar untuk pemulihan ekonomi, tahap ketiga sebesar Rp.385,46 miliar untuk penanganan pandemi. 
 
Baca Juga: Eunbin CLC Akui Mengalami Kesulitan dalam Perannya di ‘At A Distance Spring Is Green’
 
"Saat ini sedang dalam proses realokasi tahap keempat yang juga untuk menyukseskan pelaksanaan PPKM dengan realokasi anggaran mencapai Rp399,91 miliar," ucapnya. 
 
Dengan begitu, realokasi anggaran Kemenag untuk penanganan pandemi, menjadi sebesar Rp1,981 triliun. 
 
Selain hal-hal yang sudah disebutkan, Kemenag juga mengupayakan dana untuk membantu mahasiswa di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), dalam pengurangan Uang Kuliah Tunggal (UKT). 
 
Disamping itu, Kemenag juga memberi bantuan pada pesantren,  dengan bekerjasama dengan Baznas untuk melakukan program pelaksanaan vaksinasi bagi santri dan kiai, serta membuat program sertifikasi halal gratis bagi pelaku UMK. 
 
Kemenag juga mengupayakan bantuan untuk pendidikan di madrasah. Sebanyak 2.666 menjadi penerima bantuan tersebut, khusunya untuk proses digitalisasi madrasah. 
 
Sejak berlangsungnya pandemi, Kemenag juga melakukan beberapa hal terkait program digitalisasi madrasah. 
Baca Juga: Congratulation! Pemain Tunggal Putra Badminton Indonesia Berhasil Meraih Medali Perunggu di Olimpiade Tokyo
 
Hal tersebut beberapa di antaranya adalah:
 
1. Buku digital yang dapat dibaca dan diunduh gratis pada laman https://madrasah2.kemenag.go.id/buku/2.
 
2. Membuat sistem E-learning bagi madrasah. 
 
3. Menjalin kerjasama dengan Google dalam penyediaan Google Classroom,  Google Meet, dan kapasitas penyimpanan tak terbatas untuk guru dan siswa. 
 
4. Kerjasama dengan beberapa penyedia layanan internet untuk program kuota murah bagi guru dan siswa. 
 
5. Akses pembelajaran gratis melalui laman web https://dragonlearn.org/, dan akses gratis selama 6 bulan untuk Platform Pembelajaran Alef Education yang dapat diakses di https://idn.alefed.com.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler