Harga BBM di Indonesia Masih Murah, Presiden Jokowi : Alhamdulillah Masih Kuat Subsidi

2 Agustus 2022, 10:41 WIB
Harga BBM di Indonesia Masih Murah, Presiden Jokowi : Alhamdulillah Masih Kuat Subsidi /Antara/Widodo S. Jusuf

 

SRAGEN UPDATE - Presiden Jokowi meminta seluruh rakyat Indonesia bersyukur karena harga BBM di Indonesia masih tergolong murah.

Harga BBM murah ini karena pemerintah memberikan subsidi yang tak tanggung-tanggung.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp502 triliun tahun ini melalui APBN.

Baca Juga: Tampil Solo di Lollapalooza, J-Hope: Saya Ingin Mengatakan Pada Diri Sendiri Bahwa Saya Bangga

Angka ini meningkat drastis karena pada tahun sebelumnya pemerintah hanya menggelontorkan dana APBN sebesar Rp170 triliun.

Ia pun membandingkan harga BBM di Indonesia untuk pertalite dengan harga BBM di negara lain.

“Kalau bensin di negara lain sekarang harganya Rp32 ribu, Rp31 ribu, di Indonesia Pertalite masih Rp7650, tapi perlu diingat subsidi terhadap BBM sudah sangat terlalu besar,” ujar Presiden Jokowi dikutip dari Antaranews.com saat menghadiri acara dzikir dan doa kebangsaan 77 tahun Indonesia Merdeka, di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin malam, 1 Agustus 2022.

Baca Juga: Buntut Aturan PSE, Kantor Kominfo Dibanjiri Karangan Bunga Berisi Sindiran

Lagi-lagi ia meminta masyarakat untuk bersyukur karena menurutnya tidak ada negara yang mampu mensubsidi BBM rakyatnya seperti Indonesia.

“Negara manapun tidak akan kuat subsidi sebesar itu. Tapi alhamdulillah kita masih kuat menahannya sampai sekarang. Ini yang patut kita syukuri bersama-sama,” sambungnya.

Ia menambahkan bahwa di negara lain, harga BBM sudah mengalami kenaikan sebesar 30 persen, 40 persen, hingga 50 persen.

Selain memberikan subsidi dalam bentuk BBM, pemerintah juga akan memberikan subsidi di sektor pangan.

Baca Juga: 5 Hal Sederhana yang Sulit Dilakukan Introvert

Upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk menekan kenaikan harga pangan domestik karena kenaikan harga pasokan di pasar global.

Buntut perang Rusia dan Ukraina turut menghambat distribusi pasokan pangan global, sehingga subsidi di sektor pangan perlu dilakukan.

Di tengah kondisi Covid-19 yang berangsur-angsur membaik, kini Indonesia kembali dihadapkan dengan dampak gejolak perang Rusia dan Ukraina.

Tak dapat dipungkiri, perang antar 2 negara yang bertetangga ini juga memberikan efek kepada negara-negara lain di dunia.

Baca Juga: Air Mata Baim Wong Tumpah Saat Cabut Pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week

"Baru akan melakukan pemulihan (dari Covid-19) tapi muncul sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Sakitnya belum sembuh muncul yang namanya perang di Ukraina, sehingga semuanya menjadi bertubi tubi menyulitkan semua negara, hampir semua negara pada posisi yang sangat sulit," ujar Presiden Jokowi. ***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler