SRAGEN UPDATE – Kasus pelecehan seksual memang tidak hanya terjadi pada perempuan, seorang pria penumpang KRL mengaku mengalami kejadian tidak mengenakkan tersebut.
Pria penumpang KRL tersebut mengaku mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh sesama jenis.
Peristiwa itu dia ceritakan melalui akun pribadi miliknya yaitu @pudjanggalama pada hari Selasa, 30 Agustus 2022, tentang kasus pelecehan seksual yang terjadi padanya di KRL.
Baca Juga: Harga BBM Pertamina Terbaru 31 Agustus 2022 di untuk Daerah-daerah Ini, Cek Sekarang!
Tweet tersebut ramai mendapatkan respons dari warganet, mereka berbondong-bondong menyuarakan bahwa pelecehan seksual tidak mengenal gender.
“Pelecehan seksual tidak mengenal gender. Gue cowok mengalami pelecehan dari sesama cowok,” tulis pria yang menjadi terduga korban pelecehan seksual tersebut dikutip Sragenupdate.com dari zonabanten.com pada 31 Agustus 2022.
Pria tersebut naik KRL jurusan Angke-Cikarang dari Stasiun Duri pada pukul 08.59 WIB, terduga pelaku menaiki KRL yang sama dari Tanah Abang.
Mereka berdua berdampingan di dalam gerbong, dengan jarak kira-kira 20 cm antara keduanya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Truk Kontainer di Bekasi Memakan Korban 30 Orang, 7 di Antaranya Anak SD
Terduga korban mengatakan bahwa tangan kanan terduga pelaku berada di handgrip atas, sedangkan tangan kirinya menjuntai ke bawah di samping paha.
Saat kereta bergerak, tangan kiri terduga pelaku terasa menyentuh area selangkangan pria tersebut.
Namun, pria itu sempat menduga bahwa itu wajar karena efek guncangan kereta. Ternyata hal itu terjadi berulang kali sepanjang rute Tanah Abang-Karet.
Pria itu merasa bahwa tangan pelaku memang sengaja menghampiri tubuhnya.
Dia merasa hal itu aneh karena tidak mungkin tangan akan terus-menerus berayun bahkan sampai jauh ke tubuhnya.
Korban akhirnya memukul tangan pelaku dengan buku yang dia baca, pelaku langsung mengangkat tangan kanannya ke handgrip.
Korban semakin curiga karena pelaku diam saja setelah dipukul dengan buku, yang normalnya seharusnya dia marah jika tidak melakukan hal yang salah.
Saat kereta berhenti di Stasiun BNI City, korban memutuskan mengambil tindakan dengan memfoto terduga pelaku.
Namun, dia justru tidak protes sedikit pun saat wajahnya difoto oleh orang asing, ini membuat korban semakin merasa curiga.
Korban merasa syok dengan kejadian yang baru saja menimpanya, dia tidak menyangka akan menjadi korban pelecehan seksual.***