SRAGEN UPDATE - Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) baru saja mengumumkan adanya pasien terjangkit subvarian Covid-19 yang disebut Omicron XBB.
Varian baru tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, mengingat keadaan yang mulai membaik sebelumnya.
Pada konferensi pers tanggal 26 Oktober 2022 di Jakarta, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan bahwa vaksin yang sudah beredar di Indonesia masih efektif untuk subvarian terbaru sekalipun.
Baca Juga: Febri Diansyah: Putri Candrawathi Tidak Ikut Tembak Brigadir J
Seolah tak ingin menimbulkan kepanikan di masyarakat, ia menekankan bahwa vaksin tersebut masih mendapat rekomendasi dari WHO.
“Kita mengikuti standar WHO yang menyatakan bahwasanya vaksin yang saat ini beredar di Indonesia bahkan di dunia itu masih mendapatkan rekomendasi WHO dan efektif dipakai untuk subvarian baru sekalipun,” tukasnya sebagaimana dikutip SragenUpdate.com dari Antaranews.com pada 27 Oktober 2022.
Ia juga mengatakan bahwa proses vaksinasi masyarakat Indonesia masih terus diupayakan, baik vaksin doksis satu hingga tiga.
Terkait vaksin, Mohammad Syahril menyebutkan bahwa Pfizer sebagai vaksin hibah atau pemberian kini tengah diuji di Badan POM Indonesia sebelum didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Bagaimanakah Peran dan Cara Memaknai Sumpah Pemuda bagi Pemuda di Zaman Milenial?
Selain vaksin pemberian tersebut, ia juga mengatakan bahwa pemerintah tetap mengupayakan distribusi vaksin produksi dalam negeri.
Dua vaksin tersebut berupa IndoVac yang diproduksi Bio Farma.
Terkait Virus Omicron XBB, pemerintah dan pakar menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengenali gejala-gejalanya sejak dini.
Gejala subvarian baru tersebut di antaranya yaitu, sakit kepala, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan muntah hingga diare.
Bahkan, pakar menyebutkan bahwa mereka yang pernah terjangkit Covid-19 masih dapat tertular varian tersebut.
Baca Juga: 7 Hal Pembatal Sholat, Salah Satunya Berdehem dan Menangis
Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak lengah dan tetap menjaga kesehatan diri, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melindungi diri dengan protokol kesehatan.***