Tanggapan Kepala Desa Kotaraja Mengenai Penggunaan Fasilitas Negara untuk Kampanye Tidak Benar

19 Desember 2023, 16:24 WIB
Tanggapan Kepala Desa Kotaraja Mengenai Penggunaan Fasilitas Negara untuk Kampanye Tidak Benar /

SRAGEN UPDATE - Terdapat isu yang beredar di desa Kotaraja bahwa fasilitas negara digunakan untuk kampanye.

Fasilitas negara yang digunakan yaitu bantuan pemerintah atau bansos berupa beras 10kg.

Menurut isu yang beredar beras tersebut hanya akan dibagikan kepada masyarakat yang memilih salah satu calon legislatif yang telah ditentukan.

Bagi masyarakat yang tidak memilih maka bantuan tersebut akan dicabut.

Menurut keterangan salah satu masyarakat kalau tidak semua orang yang mendapatkan bantuan yang diberikan pilihan untuk memilih calon legislatif yang telah ditentukan atau bantuan dicabut.

Hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan pilihan itu.

Baca Juga: Resep Nastar Keju Klasik yang Lezat untuk Hari Spesial, Gampang Bikinnya Selalu Menjadi Rebutan

Menanggapi hal tersebut, setelah melakukan wawancara dengan Kepala desa Kotaraja, Lalu Supiandi mengatakan hal itu tidak benar.

Lalu Supiandi berucap bahwa dirinya tidak ikut campur sedikitpun mengenai hal itu.

“Dan kalau kita mau berpolitik, mohon maaf tiang, kita rubah aja yang 1.700, kita kasih ke yang lain dah (yang mau mendukung caleg yang telah ditentukan),” ucap Lalu Supiandi.

Lalu Supiandi menambahkan bahwa bantuan tersebut bisa diubah penerimanya namun sampai sekarang belum diubah siapa penerimanya.

Ndek noah terubah, ndek noah tepirek, mbe si meuk ye wah meuk ngeno (tidak pernah diubah, tidak pernah dipindahkan, siapa yang sudah dapat itu yang dapat),” kata Kepala Desa Kotaraja Lalu Supiandi.

Pada kenyatannya terdapat masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan padahal biasanya mereka mendapatkan bantuan beras 10kg.

Masyarakat yang tidak mendapatkan beras tersebut sebelumnya mengatakan bahwa dirinya tidak ingin mendukung calon yang telah ditentukan.

Baca Juga: Golongan Darah Berpengaruh Pada Karakter Manusia? Berikut Karakter Manusia Berdasarkan Golongan Darah

Menanggapi hal ini, Lalu Supiandi mengatakan bahwa dia tidak tahu karena yang mengurus bukan dirinya.

Lalu Supiandi menambahkan bahwa beras yang didapatkan oleh desa untuk yang terakhir memang kurang sebanyak 21 karung beras.

Dari pihak desa sudah menyampaikan kekurangan beras sebanyak 21 karung beras kepada pihak yang bertugas untuk membagikan kepada setiap desa.

Akan tetapi, sampai saat ini pihak desa belum menerima jawaban mengenai kekurangan beras tersebut.

Sebelumnya untuk mengurangi kekurangan beras yang datang biasanya dari pihak desa akan menambahkan sendiri kekurangan beras untuk dibagikan kepada masyarakat.

Kekurangan beras ini dituturkan memang terjadi setiap beras bantuan 10kg tersebut datang.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler