Karhutla di Kabupaten Kepulauan Meranti Semakin Meluas, Diperkirakan Capai 40 Hektare

24 Maret 2024, 18:47 WIB
Karhutla di Kabupaten Kepulauan Meranti Semakin Meluas, Diperkirakan Capai 40 Hektare /ANTARA/HO-BPBD Provinsi Riau/aa.

SRAGEN UPDATE - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau semakin meluas.

Karhutla semakin meluas karena menjangkau lahan vegetasi semakin belukar pada sejumlah desa yang berada di Pulau Rangsang yang luasnya mencapai 40 hektare lebih.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti Muhlisin memberikan tanggapan.

Muhlisin mengatakan bahwa Karhutla yang terjadi di Pulau Rangsang berada di lima titik.

Lima titik yang mengalami Karhutla yaitu Desa Telengsng, Penyagun, Sungai Gayung Kiri, Renak Dungun, dan perbatasan di Mantiasa.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Episode 6 Queen of Tears: Baek Hyun Woo dan Hong Hae In Nikmati Bulan Madu Kedua

Muhlisin tidak dapat memastikan berapa luas kebakaran secara keseluruhan.

Akan tetapi, Muhlisin mengatakan bahwa dua titik yaitu di Desa Telengsung dan Penyagun diperkirakan mencapai 40 hektare.

“Luas karhutla yang mencapai 40 hektare pada dua titik ini menunjukkan bahwa situasinya cukup serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan efektif,” kata Muhlisin seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Muhlisin menambahkan bahwa personel gabungan TNI dan polri, tim Muhlisin, dan masyarakat terus melakukan upaya pemadaman.

Mereka melakukan upaya pemadaman dan pendinginan pada titik api dan memastikan kebakaran tidak meluas ke berbagai area.

Lebih lanjut, Muhlisin mengatakan bahwa api yang menyala dari Karhutla yang membakar semak belukar juga tampak pada malam hari.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Wonderful World Episode 8: Kwon Sun Yool Bersiap Melakukan Balas Dendam

Kondisi seperti ini menurut Muhlisin harus segera ditangani ditambah dengan cuaca panas yang ekstrim agar api tidak menyebar.

“Saat ini cuaca memasuki musim panas. Tim pemadam BPBD pun tidak bisa bersantai. Kami tetap memantau lahan selama 24 jam pasca-terbakar, meskipun yang terbakar itu vegetasi semak belukar,” kata Muhlisin.

Hal tersebut karena Muhlisin dan tim kerjanya tidak ingin tragedi beberapa tahun yang lalu terulang kembali.

“Kami tak ingin tragedi kabut asap parah beberapa tahun silam kembali terulang,” kata Muhlisin.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru terdapat 79 titik panas di Riau pada Minggu.

Titik panas terbanyak berada di Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 34 titik dan Kota Dumai sebanyak 27 titik api.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler