58 Tahun Pikiran Rakyat: Tetap Berdiri Kokoh dengan Prinsip ‘Siger Tengah’ dan Lalui Berbagai Dinamika

26 Maret 2024, 09:36 WIB
58 Tahun yang Kokoh dan Konsisten: Pikiran Rakyat Hadir untuk Tiap Generasi /Pikiran Rakyat/

SRAGEN UPDATE - Pikiran Rakyat telah memasuki usia ke-58 tahun, tepatnya pada 24 Maret 2024. Berusia kepala 5 lebih bukanlah hal yang mudah, karena Harian Umum Pikiran Rakyat telah mengalami berbagai dinamika di industri media massa. Meski begitu, Pikiran Rakyat tetap berdiri kokoh dengan prinsip ‘Siger Tengah’.

Siger Tengah, dua kata yang berasal dari bahasa Sunda ini memiliki arti jalan tengah, menggambarkan bahwa Pikiran Rakyat selalu berada di tengah-tengah.

Mesli begitu, Siger Tengah yang menjadi arwah Pikiran Rakyat tetap memihak yang lebih baik.

“Jadi, para pendiri perusahaan Harian Umum Pikiran Rakyat berkomitmen bahwa mereka berada di tengah-tengah kepentingan, istilah sundanya Siger Tengah. Kita berada di tengah-tengah berbagai tarik menarik kepentingan, bukan berarti kita tidak memihak kepada yang lebih baik. Tapi, kita berusaha untuk posisi netral, menjaga independensi kita di antara berbagai tarik menarik kepentingan,” jelas Januar Promadi Ruswita selaku Komisaris Pikiran Rakyat Bandung.

Dinamika yang Dilalui Pikiran Rakyat Selama 5 Dekade

Direktur PT Pikiran Rakyat Bandung, Tia Yuniarti mengatakan dinamika yang dihadapi Pikiran Rakyat di industri media sangat beragam dari masa ke masa, termasuk perihal mendapat tekanan dari pemangku kebijakan.

“Selama 58 tahun melayani pembaca, Pikiran Rakyat telah mengalami masa-masa dengan dinamika yang begitu beragam. Pernah mengalami masa-masa yang mengalami tekanan dari penguasa, juga pernah mengalami indahnya pers sebagai buah dari perjuangan reformasi,” katanya.

Ditempa dengan beragam persoalan, hal ini menjadikan Pikiran Rakyat kian matang dan dewasa. 58 tahun adalah bukti nyata bahwa Pikiran Rakyat berhasil melewati berbagai situasi, terlebih saat ini media cetak tengah berada di fase senja kala.

“Masa-masa itu telah membuat Pikiran Rakyat semakin dewasa, kami juga semakin meneguhkan komitmen untuk menjalankan fungsi pokok pers yakni menyebarkan informasi, mengedukasi, menghibur, dan satu fungsi yang tak kalah penting yaitu adalah sebagai sarana kontrol sosial,” ujar Tia lagi.

Saat ini, Pikiran Rakyat juga dihadapkan tantangan yang semakin berat dengan maraknya hoaks dan berita palsu. Sebagai media arus utama, Pikiran Rakyat turut menjadi perisai bagi para pembaca agar terhindar dari berita atau informasi palsu.

“Mendekati dekade ke-6 ini, tugas Pikiran Rakyat juga semakin berat karena semakin dihadapkan dengan maraknya hoaks, disinformasi, dan misinformasi. Tetapi, meskipun demikian, Pikiran Rakyat akan tetap berjuang untuk meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan oleh hoaks-hoaks tersebut kepada masyarakat,” tutur Tia.

Pembaca dari Berbagai Generasi dan Kalangan

Pikiran Rakyat yang juga merasakan perkembangan teknologi pesat selama dua dekade terakhir, menjadi momentum untuk berubah dengan bertransformasi ke media digital.

Meski begitu, Januar menjelaskan bahwa media cetak Pikiran Rakyat tetap ada, hanya saja bertransformasi dan mengembangkan multi-platform lain, terutama produk digital.

Karena transformasi inilah, Pikiran Rakyat bisa mendatangkan pembaca dari berbagai generasi dan kalangan.

Berdasarkan data demografi yang terkumpul dan disampaikan Januar, pembaca Pikiran Rakyat terbagi dalam beberapa segmen, dengan kecenderungan produk yang digunakannya:

  • Baby Boomers (berusia 58 tahun ke atas): rata-rata membaca media cetak.
  • Generasi Z (48 - 58 tahun): sebagian masih membaca media cetak, sebagian sudah membaca media online.
  • Generasi milenial: sebagian membaca portal berita sebagian membaca media sosial.
  • Generasi Alfa dan Generasi Z: menggunakan media sosial secara penuh untuk mengakses informasi.

Preferensi pembaca untuk mendapatkan berita dan informasi ini masih bisa disasar oleh Pikiran Rakyat, tak heran jika perkembangan pembacanya sangat baik.

Karena hal itulah, Januar juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca Pikiran Rakyat.

“Kami tentunya sangat berterima kasih karena berkat dukungan dan loyalitas dari para pembaca ini kami bisa tetap eksis dan memberikan pelayanan berita yang bertanggung jawab, yang positif, tanpa hoaks atau kepalsuan, dan itu kita kembangkan terus ke depannya. Terima kasih kepada para pembaca yang sudah loyal membaca Pikiran Rakyat baik secara online, cetak, maupun pendengar radionya,” tuturnya.

Senada dengan Januar, Tia juga berterima kasih kepada para pembaca yang masih memberikan kepercayaan kepada Pikiran Rakyat hingga saat ini.

“Pikiran Rakyat ingin mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang tidak terhingga kepada khalayak pembaca yang selalu selama ini tetap setia, percaya, dan terus mendukung Pikiran Rakyat. Kami Pikiran Rakyat merasa tersanjung,” tutup Tia.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Terkini

Terpopuler