SRAGEN UPDATE – Awas! Fenomena baru pengedaran narkoba semakin beragam.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Marthinus Hukom mengatakan bahwa modus pengedaran narkoba saat ini cenderung dibagi-bagi menjadi paket dalam bungkusan yang kecil.
Hal ini berbeda dengan modus terdahulu yang cenderung diedarkan atau dikirimkan dalam jumlah yang besar.
Menurut Marthinus Hukom, modus tersebut dilakukan agar dapat mengelabui para penegak hukum dan mencari keberuntungan apabila bungkusan kecil narkoba yang mereka buat berhasil melewati pemeriksaan petugas.
“Saya pelajari berbagai modus operasi mereka sekarang mencoba mengelabui para penegak hukum sehingga dipecah-pecah, karena kalau sekali paket besar dan kena tangkap itu rugi mereka,” ujar Marthinus Hukom sebagaimana yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: Prediksi Wonderful World Episode 12 Beserta Tempat Menonton dan Tanggal Tayangnya
Marthinus Hukom juga mengungkapkan bahwa perubahan pola pengedaran ataupun pengiriman narkoba saat ini membuat BNN berhasil lebih banyak menangkap pengedar narkoba dengan jumlah yang lebih kecil sekitar 15 kg hingga 20 kg.
Situasinya kini tidak sama seperti zaman dahulu, di mana BNN mampu menyita narkoba hingga ratusan kg dalam satu operasi penangkapan.
Lebih lanjut, mantan Kepala Densus 88 ini menjelaskan bahwa pemecahan narkoba menjadi paket kecil dilakukan tidak hanya untuk mencegah kerugian bagi pengedar akibat penyitaan yang dilakukan petugas dalam jumlah yang besar, namun juga untuk menghindari deteksi dari BNN dan Polri terhadap jaringan narkoba yang lebih luas.
“Namun percayalah, kami tidak akan tinggal diam dengan hal ini,” ucap Marthinus Hukom.
Meskipun perubahan pola pengedaran dan pengiriman narkoba saat ini tengah menjadi tantangan tersendiri, Marthinus Hukom menegaskan bahwa BNN tentu akan mengikuti pola tersebut.
Baca Juga: Prediksi A Condition Called Love Episode 2 Beserta Tempat Menonton dan Tanggal Tayangnya
Marthinus Hukom yakin pihaknya akan terus memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya dengan mengandalkan dua pegangan utama yaitu otoritas dan dukungan dari masyarakat.
“Jadi meski ada perubahan pola tidak menjadi kesulitan bagi saya, karena teroris saja kami tangani,apalagi ini” tutur Marthinus Hukom.***