Badan Geologi Minta Masyarakat Tidak Mendekat dan Beraktivitas di Dekat Kawah Gunung Awu

7 April 2024, 22:20 WIB
Badan Geologi Minta Masyarakat Tidak Mendekat dan Beraktivitas di Dekat Kawah Gunung Awu /Antara

SRAGEN UPDATE - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta masyarakat agar tidak mendekat ke kawah Gunung Awu.

Masyarakat dilarang untuk melakukan aktivitas di Gunung Awu yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.

"Dalam tingkat aktivitas Level II atau Waspada, masyarakat agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Awu," kata Wafid seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Adapun larangan yang diberlakukan tersebut karena adanya potensi bahaya gas vulkanik konsentrasi tinggi.

Baca Juga: Cerita Dibalik Foto Polaroid antara Yeonjun TXT, Wooyoung ATEEZ, dan Changbin Stray Kids

Selain itu, dikhawatirkan adanya lontaran batuan jika terjadi erupsi freatik yang tiba-tiba tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.

Wafid mengatakan jika radius dan jarak rekomendasi ini akan terus dievaluasi.

Tujuannya yaitu mengantisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

"Tingkat aktivitas Gunung Awu akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan," kata Wafid.

Sebelumnya, Badan Geologi menginfokan peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Awu.

Aktivitas vulkanik ini ditandai dengan terekamnya  rentetan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB).

Gempa VA dan VB terjadi pada tanggal 22 Maret 2024 pukul 17.00 WITA (3 VA, 12 VB) dan pukul 19.15 WITA (7 VB).

Baca Juga: Jadwal Film Indonesia di Trans TV 8-12 April 2024, Ada Pengabdi Setan hingga Mariposa

Rentetan gempa vulkanik pada tanggal 1 April 2024 pukul 17.50 WIB (1 VA, 7 VB) dan pukul 20.45 WITA (2 VA, 7 VB) kembali terekam.

Sementara itu, pada bulan Maret 2024 terekam lima kali gempa tremor non harmonik (tremor frekuensi rendah dengan frekuensi dominan sekitar 1.5 Hz) dengan lama gempa 40-95 detik yang menunjukkan adanya peningkatan gempa-gempa permukaan.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler