“Jadi walaupun vaksinasinya tertunda, anak-anak masih mendapatkan vaksin lengkapnya,” kata Yosephine.
Baca Juga: Ini Alasan Wapres Sebut Vaksinasi Anak Usia 12-18 Tahun Adalah Langkah yang Sudah Tepat
Ibu tiga anak Sarigita Andika Wati, mengaku sudah bisa mengimunisasi ketiga anaknya tahun ini setelah menunjukkan kartu Jaminan Kesehatan Nasionalnya di sebuah puskesmas di Bali.
Tetapi hanya 81 persen orang Indonesia yang menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional.
Sementara Mamik Nariati di Surabaya, kota berpenduduk empat juta orang, mengatakan vaksin untuk cucu kembarnya yang berusia dua tahun belum tersedia di puskesmas setempat.
Yosephine mengaitkan kekurangan tersebut dengan staf di puskesmas yang kelebihan pekerjaan karena tingginya jumlah kasus COVID-19.
Baca Juga: Kemenkes Masih Kaji Ulang Jadwal Vaksinasi Anak-anak
Sumber di Jawa mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa ribuan puskesmas di pulau itu telah diubah menjadi bangsal isolasi dan kamar mayat sementara.
Gavi, Aliansi Vaksin yang memasok miliaran vaksin COVID-19 gratis untuk negara-negara berkembang, mengatakan negara-negara seperti Indonesia yang paling terpukul oleh pandemi akan membutuhkan bantuan untuk menutup kesenjangan dalam imunisasi rutin anak-anak.
"Ini adalah peringatan - kita tidak bisa membiarkan warisan COVID-19 menjadi kebangkitan campak, polio, dan pembunuh lainnya," kata Dr Seth Berkley, kepala eksekutif Gavi.