Program Vaksinasi Anak Tahunan, Terkendala Tingginya Kasus Covid-19 di Indonesia

- 27 Juli 2021, 19:23 WIB
Ilustrasi vaksinasi anak
Ilustrasi vaksinasi anak /pixabay/alexandra_koch

SRAGEN UPDATE – Program vaksinasi tahunan di Indonesia untuk penyakit anak-anak saat ini sedang terkendala oleh pandemi.

Selain itu, meningkatkan risiko kebangkitan penyakit yang sangat menular dan mematikan bagi anak.

Kementerian Kesehatan Indonesia telah berusaha untuk memperbaiki masalah tersebut.

Prima Yosephine, direktur pengawasan dan karantina di kementerian, mengakui bahwa pandemi mempengaruhi program vaksinasi anak rutin tahun lalu.

Karena “Tidak ada alternatif yang diterapkan dan orang takut membawa anak-anak mereka ke tempat umum”.

Baca Juga: Vaksinasi Anak 12 - 17 Tahun Akan Dimulai, Presiden Menganjurkan Segera Vaksin!

Tetapi dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pada akhir tahun lalu, kementerian mengeluarkan komunike bagi orang tua untuk membuat janji [untuk vaksinasi anak-anak] di “puskesmas”.

Jaringan nasional lebih dari 10.000 klinik kesehatan gratis di Indonesia dan menghindari keramaian.

Untuk menandai Pekan Imunisasi Sedunia pada bulan April, kementerian juga memperkenalkan program multi-suntikan di puskesmas bagi anak-anak untuk mengejar ketinggalan vaksinasi.

“Jadi walaupun vaksinasinya tertunda, anak-anak masih mendapatkan vaksin lengkapnya,” kata Yosephine.

Baca Juga: Ini Alasan Wapres Sebut Vaksinasi Anak Usia 12-18 Tahun Adalah Langkah yang Sudah Tepat

Ibu tiga anak Sarigita Andika Wati, mengaku sudah bisa mengimunisasi ketiga anaknya tahun ini setelah menunjukkan kartu Jaminan Kesehatan Nasionalnya di sebuah puskesmas di Bali.

Tetapi hanya 81 persen orang Indonesia yang menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional.

Sementara Mamik Nariati di Surabaya, kota berpenduduk empat juta orang, mengatakan vaksin untuk cucu kembarnya yang berusia dua tahun belum tersedia di puskesmas setempat.

Yosephine mengaitkan kekurangan tersebut dengan staf di puskesmas yang kelebihan pekerjaan karena tingginya jumlah kasus COVID-19.

Baca Juga: Kemenkes Masih Kaji Ulang Jadwal Vaksinasi Anak-anak

Sumber di Jawa mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa ribuan puskesmas di pulau itu telah diubah menjadi bangsal isolasi dan kamar mayat sementara.

Gavi, Aliansi Vaksin yang memasok miliaran vaksin COVID-19 gratis untuk negara-negara berkembang, mengatakan negara-negara seperti Indonesia yang paling terpukul oleh pandemi akan membutuhkan bantuan untuk menutup kesenjangan dalam imunisasi rutin anak-anak.

"Ini adalah peringatan - kita tidak bisa membiarkan warisan COVID-19 menjadi kebangkitan campak, polio, dan pembunuh lainnya," kata Dr Seth Berkley, kepala eksekutif Gavi.

Baca Juga: Amankah Vaksin PCV Diberikan kepada Anak Berbarengan dengan Vaksin covid-19 Lain? Yuk Simak Penjelasannya

“Kesehatan dan kesejahteraan masa depan jutaan anak dan komunitas mereka di seluruh dunia bergantung padanya.” ***

Sumber: Aljazera

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah