Network
SRAGEN UPDATE - Kasus kematian Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J mulai menemukan titik terang.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Ferdy Sambo akhirnya mengakui bahwa dirinya telah merekayasa kasus kematian Brigadir J.
Keterangan mantan Kadiv Propam Polri ini sejalan dengan penuturan Bharada E melalui kuasa hukumnya, yang mengaku bahwa kronologi kematian Brigadir J yang beredar di publik adalah skenario belaka.
Jenderal bintang dua ini lantas meminta maaf kepada Institusi Kepolisian (Polri) dan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo atas perbuatannya.
Baca Juga: 17 Link Twibbon HUT RI Ke-77 untuk Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022 Keren, Mudah, dan Lengkap
Melalui kuasa hukumnya, Arman Haris, Ferdy Sambo selain meminta maaf juga menjelaskan alasannya melakukan perbuatannya itu.
Arman menjelaskan Ferdy Sambo menuliskan pesannya melalui handphone di rumah pribadinya, Jalan Saguling III, Jakarta Selatan pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Dalam pesan yang dibacakan Arman, Ferdy Sambo mengaku melakukan perbuatan tersebut demi menjaga dan melindungi marwah keluarganya.
"Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai," tuturnya dikutip SragenUpdate.com dari PMJ News.
Berikut pernyataan lengkap Ferdy Sambo.
