Network
SRAGEN UPDATE - Rektor Universitas Lampung (Unila) terkena operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
Prof. Dr. Karomani (KRM) diduga memasang tarif sejumlah Rp100 hingga Rp350 juta per mahasiswa agar diluluskan masuk Unila.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menyebut bahwa KRM diduga turut terlibat langsung dalam menentukan kelulusan peserta seleksi mandiri mahasiswa baru Unila.
Baca Juga: Wajah Sering Timbul Jerawat? Yuk, Ketahui dan Hindari 7 Jenis Makanan Berikut Ini
Seleksi mandiri tersebut bernama Simanila.
Dikutip dari PMJ News, KRM memerintahkan Wakil Rektor dan struktural di bawahnya untuk memasang tarif tersebut pada orang tua mahasiswa jika ingin diluluskan masuk Unila.
"KRM memerintahkan HY (Heryandi) selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Budi Sutomo, selaku Karo Perencanaan dan Hubungan Masyarakat serta melibatkan MB (Muhammad Basri) selaku Ketua Senat untuk turut serta menyeleksi secara personal terkait kesanggupan orang tua mahasiswa yang apabila ingin dinyatakan lulus," ujar Ghufron saat konferensi pers, pada Minggu 21 Agustus 2022.
Baca Juga: Aplikasi e-Prima dan e-Berpadu Diluncurkan oleh MA, Begini Manfaat dan Ragam Layanannya
Lebih lanjut, Ghufron mengungkapkan bahwa ketiganya diberi tugas oleh KRM untuk mengumpulkan uang yang telah disepakati dengan pihak orang tua calon mahasiswa baru.
