Kasus pembunuhan Brigadir J berawal dari keberadaan Brigadir J di halaman rumah dinas Ferdy Sambo, yang selanjutnya dihampiri Brigadir RR.
Keduanya lalu terlihat berbincang, lalu bersama-sama berjalan menuju ruang tengah melalui garasi.
Di ruang tengah telah menunggu Ferdy Sambo dan Bharada E.
Bharada E berdiri di samping Ferdy Sambo.
Diluar dugaan, tak lama kemudian Bharada E menodongkan senjata apinya kepada Brigadir J.
Panik, ia pun langsung berlutut dan memohon pada Bharada E agar melayangkan tembakannya pada dirinya.
Dalam rekonstruksi pun diperagakan adegan Brigadir J meletakkan tangannya di depan dada sebagai isyarat memohon ampun.
Meski demikian, Bharada E tetap menembak Brigadir J dengan disaksikan Ferdy Sambo.
Setelah peluru mendarat di tubuhnya, Brigadir J pun langsung tersungkur di lantai, posisi tubuhnya tertelungkup di bawah tangga.