Network
SRAGEN UPDATE – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Provinsi Jawa Barat, Asep Jatnika, mengatakan sekitar 24 hektare lahan sawah di Kabupaten Tangerang terendam banjir.
Hal tersebut disebabkan adanya curah hujan yang tinggi dan juga akibat dari luapan sungai Cidurian.
Dari 24 hektare lahan sawah yang terendam banjir, terdiri dari empat desa dengan dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kresek dan Jayanti.
“Banjir yang melanda wilayah Kresek dan Jayanti, ini yang menyebabkan beberapa persawahan milik petani di daerah terendam banjir,” kata Asep.
Pada kecamatan Kresek terdapat dua desa yaitu Desa Koper dan Desa Pasir Ampo, untuk Desa Koper luas sawah yang terendam sekitar 5 hektare, sedangkan Desa Pasir ampo seluas 8 hektare.
Kemudian di Kecamatan Jayanti, terdapat Desa Cikande dan Desa Pasir Gintung, untuk Desa Cikande luas yang terendam sebanyak 5 hektare, sedangkan Desa Pasir Gintung seluas 7 hektare.
Selanjutnya menurut laporan pencatatan petugas penyuluh dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) mengatakan usia tanaman padi yang terendam banjir di wilayah Kresek kisaran umur 7 sampai 20 HST.
Sedangkan untuk wilayah Jayanti berumur 25 sampai dengan 35 HST.
Menurut Asep, upaya yang dilakukan oleh DPKP Kabupaten Tangerang selain mencatat dan monitoring area persawahan yang terendam banjir, juga dilakukannya analisa dan menghitung jumlah sawah yang terdampak.
