Berkualitas dan Berintegritas: Siasat Prabowo-Gibran Atasi Pengangguran di Indonesia

- 9 Desember 2023, 12:14 WIB
Berkualitas dan Berintegritas: Siasat Prabowo-Gibran Atasi Pengangguran di Indonesia
Berkualitas dan Berintegritas: Siasat Prabowo-Gibran Atasi Pengangguran di Indonesia /Foto : instagram @prabowo

 

SRAGEN UPDATE - Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, telah merancang strategi untuk menangani masalah pengangguran di Indonesia. 

Mereka mengintegrasikan program tersebut ke dalam Asta Cita 3, yang bertujuan meningkatkan lapangan kerja berkualitas, terutama bagi kaum muda. 

Rencana ini akan terhubung dengan poin keempat dari program mereka, yaitu pembangunan sekolah unggul terintegrasi. 

Baca Juga: Tindakan Pertama Dewan Keamanan PBB untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza sejak Pecahnya Perang Israel-Hamas

Dengan pendekatan ini, mereka tidak hanya fokus pada menciptakan pekerjaan, tetapi juga memastikan kualitas kerja sejalan dengan karakteristik individu.

Tim kampanye Prabowo-Gibran, melalui Juru Bicara mereka, Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa mereka berencana untuk menggabungkan Asta Cita 3 dengan program keempat mereka.

Di mana program  keempat mereka bertujuan untuk membangun sekolah berkualitas terintegrasi dengan dunia usaha dan industri di setiap kabupaten dan kota. 

Mereka yakin bahwa pembangunan sekolah yang terhubung dengan sektor usaha akan menjadi kunci sukses dalam menangani pengangguran di kalangan generasi muda. 

Strategi ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan tenaga kerja yang terpusat di beberapa wilayah saja.

Baca Juga: Tangkap Agen Penyelundup: Keuntungan Rp. 3,3 Miliar dari Imigran Rohingya

Dedek Prayudi juga menyoroti Asta Cita 5, yang bertujuan melanjutkan kebijakan hilirisasi dan industrialisasi dari pemerintahan sebelumnya. 

Mereka berharap bahwa hal ini akan membuka lebih banyak lapangan kerja berkualitas hingga ke tingkat daerah. 

Fokus utama dari strategi ini adalah menyatukan industri, tenaga kerja, dan pendidikan untuk bekerja bersama, karena ketiganya selama ini berjalan secara terpisah.

Dedek Prayudi menjelaskan bahwa rencana ini disusun oleh tim Prabowo-Gibran setelah mempertimbangkan data terkait pengangguran di Indonesia. 

Salah satunya adalah data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2023, yang mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta dari total angkatan kerja sebesar 147,71 juta orang. 

Baca Juga: Berikut Ini Cara Daftar NIK jadi NPWP untuk Lakukan Layananan Perpajakan dan Lainnya

Meskipun terjadi penurunan jumlah pengangguran sebesar 560 ribu orang dari Agustus 2022, tingkat pengangguran tetap menjadi perhatian, yang mencapai 5,32 persen.

Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui bahwa banyak orang di Indonesia bekerja di luar bidang pendidikan dan pelatihan mereka. 

Selain itu, mayoritas kaum muda memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk mendapatkan pekerjaan pertama mereka. 

Dedek Prayudi menyebutkan, "BPS menyatakan bahwa lulusan SMK menjadi penyumbang terbesar angka pengangguran. Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian antara pendidikan di Indonesia dengan kebutuhan industri dan potensi ekonomi."***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah