Network
SRAGEN UPDATE - Tim Pemenangan Nasional (TPN) nomor urut 03 Ganjar-Mahfud Yogen Sogen memberikan penilaian terhadap narasi elektabilitas Prabowo-Gibran.
Yogen Sogen menilai bahwa narasi elektabilitas Prabowo-Gibran yang melebihi angka 51% bukan merupakan hal yang fakta berdasarkan data.
Yogen Sogen menilai bahwa hal tersebut sebagai upaya penggiringan opini publik untuk memenangi Pilpres 2024.
Mereka melakukan hal tersebut agar Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran pada Pilpres 2024.
“Penggiringan opini dengan upaya memuluskan Prabowo-Gibran menang satu putaran,” kata Yogen seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: Mengungkap Masa Depan Jose Mourinho: Apa Langkah Selanjutnya setelah Dipecat dari Roma?
Yogen Sogen juga mengatakan bahwa survei elektabilitas tersebut tidak mempunyai gagasan yang konseptual mengenai pembangunan.
Yogen yakin jika dinilai berdasarkan kerja lapangan, masyarakat cenderung memilih pasangan Ganjar-Mahfud.
“Kami dari tim Ganjar meyakini berdasarkan kerja-kerja lapangan mendapat banyak dukungan dan masyarakat cenderung menetapkan pilihan ke Ganjar-Mahfud,” Tamba Yogen Sogen.
Yogen menegaskan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud langsung menemui masyarakat dan itu menjadi keunggulan dari pasangan nomor urut 03 tersebut.
Yogen Sogen juga memberikan peringatan kepada masyarakat agar menjalankan demokrasi dan konstitusi dengan etika dan ketaatan nilai.
Yogen yakin bahwa masyarakat Indonesia masih menginginkan pemimpin yang dapat menghadirkan nilai-nilai demokrasi.
Selain itu masyarakat Indonesia juga masih mengharapkan pemimpin yang menjunjung tinggi amanat reformasi.
Yogen Sogen juga memberikan penilaian mengenai debat ketiga yang dilakukan oleh para calon presiden.
Yogen menilai bahwa pasangan Ganjar-Mahfud unggul dan mendapatkan sentimen positif di atas 70%.
Hal tersebut menurut Yogen sebagai catatan untuk pasangan 02 bahwa menang satu putaran adalah hal yang semu.
“Ini menjadi catatan serius terhadap Prabowo, jadi glorifikasi menang satu putaran oleh 02 adalah imajinasi semu,” kata Yogen Sogen.***
