Network
SRAGEN UPDATE — Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia pada tahun 2023 tumbuh solid, meskipun dihadapkan pada tantangan-tantangan global yang signifikan.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun tersebut mencapai 5,05 persen secara kumulatif, dengan kualitas pertumbuhan yang terjaga dengan baik.
Tren global menunjukkan adanya kontraksi dalam perdagangan barang dan jasa, terutama terlihat dalam penurunan harga komoditas ekspor unggulan seperti minyak sawit mentah dan batu bara.
Meskipun begitu, aktivitas bisnis global masih berada dalam zona ekspansi, yang turut mendukung permintaan ekspor Indonesia.
Negara mitra dagang utama Indonesia seperti China, Amerika Serikat, Jepang, dan India, juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Berkolaborasi dengan CHUANG ASIA, Infinix Hadirkan HOT 40 SERIES, Ini Kelebihannya
Hal ini menjadi pendorong bagi permintaan ekspor Indonesia, yang tetap cukup kuat sepanjang tahun 2023.
Dari sisi domestik, aktivitas produksi masih tetap kuat, tercermin dari data Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia yang berada dalam zona ekspansi.
Kapasitas produksi terpakai juga meningkat, menandakan adanya kenaikan dalam aktivitas industri seperti produksi semen dan penjualan listrik.
Di sektor investasi, terjadi pertumbuhan yang positif, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA), yang tumbuh sebesar 16,20 persen.
