Barantin Sebut 3.233 Ekor Sapi Hidup Asal Australia Tiba di Indonesia, Jumlah Setelah Sapi Lainnya Mati

- 28 Maret 2024, 22:07 WIB
Barantin Sebut 3.233 Ekor Sapi Hidup Asal Australia Tiba di Indonesia, Jumlah Setelah Sapi Lainnya Mati
Barantin Sebut 3.233 Ekor Sapi Hidup Asal Australia Tiba di Indonesia, Jumlah Setelah Sapi Lainnya Mati /ANTARA/Sinta Ambar

SRAGEN UPDATE - Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyebut sebanyak 3.323 ekor sapi hidup tiba di Indonesia.

Sebanyak 3.323 ekor sapi tersebut terdiri atas tujuan Lampung 938 ekor sapi dan 2.385 ekor sapi tujuan Sumatera Utara.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin Wisnu Wasisa.

“Saat ini, jumlah sapi yang ada di Sumatera Utara ada 2.385 dan Lampung 939 ekor (total sebelum mati satu ekor),” kata Wisnu seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Wisnu mengatakan bahwa satu sapi tujuan Lampung mati akibat patah tulang sehingga jumlahnya menjadi 938 ekor.

Baca Juga: Tampil Cantik, Hanni NewJeans Resmi telah Menjadi Model Terbaru untuk Gucci Beauty

Wisnu menambahkan bahwa jumlah sapi untuk tujuan Sumut pada awalnya 2.393 ekor, akan tetapi delapan ekor mati.

Delapan ekor sapi tersebut mari di kapal MV Brahman Express ketika dilakukan proses sandar dan bongkar.

Hal ini menjadikan jumlah sapi menjadi 2.385 skor sapi.

Selain itu, Wisnu mengonfirmasi adanya 151 ekor sapi mati kepada Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia (Department of Agriculture, Fisheries and Forestry/ DAFF).

"Kami mengonfirmasi ke pihak DAFF Australia, mereka menerima laporan dari kapal yang mati di kapal ada 151 ekor. Tapi, kita lihat di pelabuhan, di dalam kapal yang mati ada delapan ekor," jelanya.

Sementara, laporan awal kapal MV Brahman Express melaporkan hanya delapan ekor sapi yang mati.

Baca Juga: Miliki Suara Indah, Rose BLACKPINK Dikabarkan akan Nyanyikan Lagu untuk I-LAND 2: N/a

Perbedaan jumlah sapi yang mati tersebut belum diketahui secara pasti, apakah bangkai sapi dimusnahkan di dalam kapal atau dibuang ke laut.

Oleh karena itu, pihaknya sedang mendalami hal itu dengan melakukan komunikasi dengan Pemerintah Australia agar dilakukan investigasi.

Wisnu menyampaikan penyebab kematian 151 ekor sapi yang diduga karan penyakit toksin yaitu Clostridium botulinum.

Bakteri Clostridium botulinum yang mencemari pakan dan minum ternak sehingga menyebabkan ternak lumpuh akibat gangguan syaraf.

"Penyakit ini disebabkan oleh toksin dari bakteri gram positif yaitu Clostridium botulinum yang biasanya mencemari pakan dan minum ternak, dugaannya begitu," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya sedang mendalami sampel untuk mengetahui hasilnya.

Pengujian sampel tersebut dilakukan oleh Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Utara.

Baca Juga: Penting! Berikut Syarat, Spesifikasi Smartphone, dan Cara Aktivasi KTP Digital

Adanya penyakit yang menjangkit sapi tersebut membuat sapi-sapi lain dikarantina untuk memastikan sapi-sapi lain tidak terjangkit penyakit yang sama.

Wisnu menambahkan bahwa bakteri botulism dapat menular ke manusia yang menyebabkan gangguan pencernaan.

Wisnu tetap mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena Barantin sedang mengatasi masalah tersebut.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x