Keterangan Pasti PDIP Jateng Kenapa Tak Undang Ganjar saat Pengarahan Puan

- 26 Mei 2021, 21:05 WIB
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambag Wuryanto (tengah) menaggapi penanggapan Nurdin Abdullah oleh KPK.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambag Wuryanto (tengah) menaggapi penanggapan Nurdin Abdullah oleh KPK. /Wisnu Adhi/ANTARA

SRAGEN UPDATE - DPD PDI perjuangan Jawa Tengah memberikan konfirmasi tidak mengundang Ganjar Pranowo saat pengarahan kader buat penguatan solidaritas partai menuju Pemilu 2024 oleh ketua DPP PDIP Puan Maharani.

"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) 'wis kemajon' (kelewatan), 'yen kowe pinter, ojo keminter' (Bila kamu pintar, jangan sok pintar)," istilah koordinator DPP PDI perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus koordinator DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Semarang, Minggu.

Pada rilis pula tertulis DPD PDIP Jateng menyebut Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jateng, terlalu berambisi maju di Pilpres 2024 sehingga meninggalkan adat-istiadat kepartaian.

Baca Juga: Apa itu Super Blood Moon? Ini Dia Penjelasannya.

Menurut Bambang, DPD PDIP Jateng sebenarnya sudah memberikan sinyal Jika perilaku Ganjar yang terlalu ambisi menggunakan jabatan presiden tak baik. Pada satu sisi, belum ada instruksi berasal koordinator Umum Megawati Soekarno Putri, sedangkan pada sisi lain hal itu tidak baik bagi keharmonisan partai yg harus tegak lurus pada perintah ketua umum.

"Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar pada media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela sebagai 'host' pada youtube-nya, padahal hal serupa tidak dilakukan sang kader PDIP lain yang juga berpotensi buat 'nyapres'" ungkapnya.

Menurutnya, kader PDIP lain itu bukannya tak bisa melakukan hal yg sama,namun tidak berani sebab belum mendapatkan perintah koordinator umum.

Wis tidak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tidak rodo atos'. Aku  di-bully pada medsos, ya bully saja, aku  tidak perlu jaga image saya,'' katanya.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini sekali lagi mengingatkan Jika elektabilitas saat ini belum mampu dijadikan patokan dalam pertempuran pilpres yang sesungguhnya. Elektabilitas yang waktu ini hanya terdongkrak asal pemberitaan dan  medsos. Hal itu praktis dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

Halaman:

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x