Berikut Upaya Karyawan KPI Pusat Dalam Meminta Pertolongan Atas Dugaan Kasus Pelecehan dan Bullying

- 2 September 2021, 22:06 WIB
Korban Pelecehan Karyawan KPI Alami Pelecehan dan Bullying, berikut upaya dalam meminta pertolongan.
Korban Pelecehan Karyawan KPI Alami Pelecehan dan Bullying, berikut upaya dalam meminta pertolongan. /Pixabay/anemone123

SRAGEN UPDATE – Karyawan KPI Pusat Berinisial MS yang mengaku telah dilecehkan dan dibully oleh rekan kerjanya ramai-ramai ternyata telah melakukan segala hal, tetapi belum menerima bantuan.

Berikut upaya MS dalam mencari pertolongan atas apa yang terjadi kepadanya:

1. Mengadu ke Komnas HAM

11 Agustus MS mengadukan pelecehan dan penindasan yang dialaminya ke Komnas HAM melalui email.

Pada 19 September 2017, dirinya menerima balasan email dan Komnas HAM menyimpulkan itu sebagai kejahatan dan tindak pidana dan menyarankan MS untuk melapor ke kepolisian.

Baca Juga: Loker Terbaru Bank BRI (BUMN) Lulusan S1 dan S2 General Staff & IT Staff September. Cek selengkapnya disini!

2. Berobat ke dokter

8 Juli 2017 MS berangkat ke rumah sakit PELNI untuk endoskopi dan ternyata dirinya mengalami Hipersekresi Cairan Lambung karena trauma dan stres.

Tahun 2017 juga MS mendatangi psikiater di RS. Sumber Waras dan diberi obat penenang.

Sepanjang 2018 karena tidak kuat di-bully dan dimaki, usai tugas MS selalu menyendiri di musala untuk menangis.

MS juga sempat pulang ke rumah di jam kantor untuk menghindari perundungan yang tidak sanggup dia terima.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Dosis Kedua, Dinas Kesehatan Kota Semarang Berikan Jadwal, Lokasi, Hingga Alur Daftarnya

Karena pelaku pelecehan yang jumlahnya banyak itu terus merundung dengan kata kotor dan porno seolah dia adalah bahan hiburan bagi pelaku tersebut.

Namun, sang ibu meminta agar MS menuntaskan pekerjaan sehingga dirinya terpaksa kembali ke kantor.

Hal itu juga membuat MS difitnah meninggalkan pekerjaan, padahal itu dia lakukan karena trauma atas kebejatan pelaku pelecehan.

Baca Juga: Info Vaksin Covid-19 Gratis Yogyakarta Bulan September, Cek Informasi Lengkapnya!

3. Melapor ke Polsek Gambir

2019 MS mengaku dirinya pergi untuk melapor ke Polsek gambir untuk membuat laporan polisi. Namun petugas berkata, “Lebih baik adukan dulu saja ke atasan. Biarkan internal kantor yang menyelesaikan.”

4. Melapor ke atasan

MS mengaku bahwa dirinya mengadukan kejahatan tersebut sembari menangis ke atasan. Aduan tersebut berakhir dengan MS dipindahkan ke ruangan lain yang dianggap ditempati oleh orang-orang lembut dan tidak kasar.

Sejak saat itu para pelaku menyinyir MS sebagai manusia lemah dan si pengadu.

Namun, pelaku tidak mendapat sanksi dan masih menindas MS dengan kalimat yang lebih kotor.

Bahkan, tas MS pernah dilempar ke luar ruangan dan kursinya ditulisi ‘Bangku ini tidak ada orangnya’.

Baca Juga: Info Vaksin Covid-19 Gratis Yogyakarta Bulan September, Cek Informasi Lengkapnya!

Perundungan tersebut terjadi selama bertahun-tahun dan lingkungan kerja seolah tidak melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang salah, dan pelaku tidak tersentuh sama sekali.

MS mengaku semakin stres dan akhirnya berdasar saran keluarga dirinya berkonsultasi ke psikolog di Puskesmas Taman Sari.

Hasilnya MS divonis mengalami PTSD atau Post Traumatic Stress Disorder/

Baca Juga: Info Vaksin September 2021 di Makassar Untuk Masyarakat Umum dan Civitas Akademika Unismuh

5. Kembali mengadu ke Polsek Gambir

Karena perundungan tidak berakhir juga, MS semakin lemah dan sering sakit. Pada 2020 dia kembali ke Polsek Gambir.

Namun, tanggapan polisi seperti melihat kasus MS bukan sesuatu yang besar dan berkata bahwa mereka meminta nomor pelaku yang melecehkan MS saja.

“Saya ingin penyelesaian hukum, makanya saya lapor polisi. Tapi kenapa laporan saya tidak di-BAP? Kenapa pelaku tak diperiksa? Kenapa penderitaan saya diremehkan? Bukankah seorang pria juga mungkin jadi korban perundungan dan pelecehan seksual? Saya tidak ingin mediasi atau penyelesaian kekeluargaan. Saya takut jadi korban balas dendam mereka, terlebih kami berada dalam satu kantor yang membuat posisi saya rentan.”

6. Mengirim pesan kepada Hotman Paris dan Deddy Corbuzier

MS mengaku pada 2020 dia mengirim pesan ke Hotman Paris dan Deddy Corbuzier via DM, tetapi tidak mendapatkan tanggapan.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Instagram @grassroot.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah