Network
Pahala yang banyak itulah yang nantinya bisa memudahkan seseorang untuk melewati as-shirath.
"Bukankah kurban pertama yang diterima oleh Allah dari anak Adam alaihis salam adalah kurban yang terbaik dan paling bagus sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur'an surah al-Maidah ayat 27," kata Ustadz Adi Hidayat yang dikutip oleh sragenupdate.com dari kanal YouTube pribadi miliknya.
"Dan bacakanlah Muhammad ajarkan kepada mereka kisah tentang dua anak Adam dengan kisah yang sebenar-benarnya ketika mereka diminta oleh Allah untuk menunaikan ibadah kurban, maka diterima yang satu yang lainnya ditolak," sambungnya.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan bahwa yang diterima adalah ibadah anak Adam yang hewan kurbannya bagus, gemuk, dan paling indah tampilannya.
Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Hukum Kurban Menggunakan Dana Patungan Saat Idul Adha
Sementara itu, anak Adam yang satunya tidak diterima kurbannya karena memilih hewan dari kualitas yang paling jelek dari hasil ternaknya.
"Maka dari situlah keikhlasan kita dalam berkurban menjadikan pahala bisa berlipat sehingga mizannya semakin berat. Itulah yang berpeluang menghadirkan rida Allah dan menutupi kesalahan kita sehingga mempercepat kita melalui shirath," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ia melanjutkan bahwa barangkali hal itulah yang dimaksudkan menjadi kendaraan dalam konteks amalnya, bukan konteks hewannya.
Baca Juga: 4 Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat untuk Idul Adha, Jangan Salah Pilih!
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa jika memang seseorang memiliki dana dan harta yang cukup, maka sangat disarankan sebaiknya mencari hewan kurban dengan kualitas yang paling terbaik.***
