12 Dalil Naqli tentang Puasa Bulan Ramadhan dalam Ayat Alquran dan Hadits dengan Lafadz Arab dan Artinya

- 6 Maret 2022, 11:50 WIB
12 Dalil Naqli tentang Puasa Bulan Ramadhan dalam  Ayat Alquran dan Hadits dengan Lafadz Arab dan Artinya
12 Dalil Naqli tentang Puasa Bulan Ramadhan dalam Ayat Alquran dan Hadits dengan Lafadz Arab dan Artinya /Pixabay/EjupLila

SRAGEN UPDATE - Perintah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan telah dijelaskan dalam firman Allah SWT dan Sabda Nabi Muhammad SAW, atau dinamakan Dalil Naqli.

Dalil naqli sendiri merupakan sumber utama dalam mempelajari, memahami suatu perkara, kemudian mengamalkannya. Di dalam Islam dalil Naqli ada dua, yaitu Alquran dan Assunah (Al-Hadits).

Termasuk dalam perintah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan juga ada petunjuk yang diberikan kepada umat Islam, yang terdapat dalam ayat-ayat Alquran dan Hadits.

Berikut 12 dalil naqli tentang puasa bulan Ramadhan dalam ayat Alquran dan Hadis Rasulullah SAW dengan lafadz Arab dan artinya:

Baca Juga: Keutamaan Sholat Tahajud: Inilah 4 Hal yang Perlu Anda Ketahui Menurut Ustadz Adi Hidayat

Dalil naqli tentang puasa ramadhan dalam ayat-ayat Alquran

1) Kewajiban puasa Ramadhan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183)

2) Tata cara mengganti puasa Ramadhan

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin.

Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Baqarah: 184).

Baca Juga: Cara dan Tips Wajah Glowing Menurut dr. Zaidul Akbar: Yuk Disimak!

3) Penjelasan bulan Ramadhan dan kewajiban yang harus dilaksanakan

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al Baqarah: 185).

Baca Juga: Ending Post Credit di The Batman: Jadi Film Terbaik, Inilah Review Produksi Warner Bros

4) Tata cara menyempurnakan puasa bulan Ramadhan

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.

Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu.

Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.

Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid.

Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 187).

Baca Juga: 9 Puisi Rumi tentang Pikiran, Waktu, Kebijaksanaan, Pelajaran, Pengetahuan, Nilai: Cocok sebagai Reminder Diri

Dalil naqli tentang puasa ramadhan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW

1) Puasa bisa menghapuskan semua dosa-dosa

شَهرُرَمَضَانَ شَهْرٌكَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَا مَهُ، وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَا مَهُ، فَمَنْ صَا مَهُ وَقَا مَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَا بًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهٌ.

Artinya: ”Bulan ramadhan adalah bulan yang Allah telah wajibkan atasmu berpuasa, dan aku mensyariatkan bagimu ibadah pada malam harinya.

Maka barang siapa yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dan beribadah di malam harinya karena iman dan mengharap ridho Allah, maka dihapuslah semua dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari perut ibunya.” (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).

2) Puasa merupakan ibadah yang diperuntukkan bagi Allah SWT 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ أٰدَمَ لَهُ إِلاَّ آلصِّيَا مَ فَإِ نَّهُ لىِ وَأَنَا أَجْرِى بِهِ

Artinya: “Semua amal manusia baginya (manusia), melainkan puasa. Maka sesungguhnya puasa itu bagi-Ku dan Aku (Allah) akan memberi pembalasannya.” (HR. Bukhari).

3) Puasa adalah perisai

أَالصِّيَا مُ جُنُّةٌ مَا لَمْ يَحْرِقْهُ بِكَذِ بٍ أَوْ بِنَمِيْمَةٍ

Artinya: “Puasa adalah perisai selama ia belum dirobek dengan dusta dan mengumpat” (HR. Ibnu Hazm).

Baca Juga: Puisi Rumi tentang Menjadi Pecinta atau Sama’: Alam Semesta adalah Manifestasi dari Cahaya Ilahi dalam Masnawi

4) Allah mengampuni dosa-dosa masa lalu orang yang berpuasa

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَا نًاوَأَحْتِسَا بًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa berpuasa ramadan karena iman dan mengharap rido Allah, diampunilah semua dosa-dosanya yang telah lalu.” (Al-Hadits).

5) Puasa adalah menahan dari banyak hal

لَيْسَ الصِّيَا مُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنَّمَآلصِّيَا مُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

Artinya: “Bukanlah puasa itu hanya (menahan) dari makan dan minum, tetapi puasa itu (juga menahan) perkataan-perkataan kotor dan caci maki.” (HR. Ibnu Khuzaimah).

6) Bulan Ramadhan adalah bulan di mana pintu surga dibuka

إِِذَاجَاءَشَهْرُرَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابُ النَّارِوَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ

Artinya: “Apabila bulan Ramadhan datang, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka dikunci dan setan-setan diikat.” (HR. Muslim).

7) Puasa yang sia-sia

كَمْ مِنْ صَائِمِ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَا مِهِ إِلّاَالْعَطَشَ وَالْجُوعَ

Artinya: “Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga” (Al-Hadits).

Baca Juga: 8 Puisi Rumi tentang Hati, Sufistik, kebahagiaan, Keindahan, dan Cahaya Ilahi: Kumpulan Bait Syair Masnawi

8) Pahala orang yang memberi jamuan kepada orang lain yang berpuasa

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًاكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهٖ غَيْرَأَنَّهُ لاَ يُنْقَصُ مِنْ أَجْرِالصَّ ئِمِ شَيْئٌ

Artinya: “Siapa yang memberi makan berbuka orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti pahalanya (yang berpuasa) tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.” (HR. Tirmidzi).***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Tiga Ratus Hadits / Moh Rifa’i


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah