Network
SRAGEN UPDATE - Dalam poligami, memberikan giliran bagi setiap istri adalah praktik yang dapat membantu memastikan bahwa suami memberikan waktu dan perhatian yang adil kepada setiap istri secara bergantian. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam hubungan antara suami dan istri-istri dalam konteks poligami.
Maka dari itu, wajib hukumnya bagi seorang suami yang berpoligami berlaku adil kepada para istrinya, termasuk hak mereka untuk mendapatkan jatah giliran didatangi / diinap.
Namun, bagaimana apalagi istri yang mendapat giliran sedang haid atau nifas? Apakah suami tersebut masih terikat kewajiban untuk tetap mendatangi istri yang mendapat jatah giliran di hari itu?
Pertanyaan di atas dijawab oleh seorang ulama bernama Syekh As-Sa’di Rahimallahu dan terdapat dalam buku “Fikih Kontemporer Wanita dan Pernikahan”.
Baca Juga: Hanni NewJeans Tampil di Majalah ELLE Korea Edisi ELLE D dengan Memakai Perhiasan Chaumet
Berikut isi jawaban dari pertanyaan: Bagaimana pembagian hatah hari untuk istri yang haid dan nifas?
Pertanyaan:
Apakah pembagian giliran juga wajib diberlakukan bagi istri yang haid dan nifas?
Jawaban:
Pendapat yang masyhur dari mazhab adalah wajibnya memberikan giliran kepada istri yang haid dan nifas. Karena status mereka adalah istri.
Akan tetapi, pendapat yang benar dan juga diamalkan adalah bahwa wanita haid memiliki hak gilir, sedangkan wanita nifas, maka ia tidak memiliki hak gilir.
