Dia lebih lanjut menyatakan bahwa selama beberapa perawatan dan terapi organ tidak dapat dicapai, biasanya ditandai dengan kerontokan rambut yang disebabkan oleh agen kemoterapi menyebabkan “tekanan psikologis yang mendalam dan gangguan citra tubuh”.
Dokter Sajjan Rajpurohit, direktur, onkologi medis, BLK Max Super Speciality Hospital, Delhi, mempertimbangkan mengenai hal ini.
“Karena kanker adalah ruang yang mengubah hidup setiap pasien, kanker tidak hanya mempengaruhi tubuh kita tetapi juga mempengaruhi pikiran. Para pasien mengalami perbedaan yang signifikan dalam kesehatan emosional mereka mulai dari diagnosis hingga selesainya perawatan,” jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa menjaga kesehatan mental mereka akan terbukti menjadi faktor utama dalam perawatan mereka secara keseluruhan dan membangun ketahanan untuk menghadapi situasi dengan lebih kuat.
Baca Juga: Apakah Mental Illness Bisa Menular? Berikut Jawaban dari Bipolar Care Indonesia
Dokter tersebut menceritakan bahwa lebih dari 90 persen pasien di berbagai percobaan telah melaporkan pengurangan kecemasan dan depresi dengan jenis bantuan konseling yang tepat.
“Mendapatkan jenis pendidikan psiko yang tepat tentang penyakit sejak awal bersama dengan sesi terapi dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, mengurangi ketakutan akan kekambuhan dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada pasien,” ucapnya.
Dokter Samir Parikh, direktur, Mental Health and Behavioral Sciences, Fortis Healthcare, menyinggung tema Hari Kanker Sedunia tahun ini, yaitu 'Menutup Kesenjangan Perawatan'.
Ia menyatakan bahwa memperhatikan orang terdekat penderita kanker merupakan hal penting tetapi sering diabaikan.