Ternyata Trauma Bisa Picu Memory Block, Saat Otak Sengaja Melupakan Ingatan Tertentu

- 24 Oktober 2022, 14:48 WIB
Ternyata Trauma Bisa Picu Memory Block, Saat Otak Sengaja Melupakan Ingatan Tertentu
Ternyata Trauma Bisa Picu Memory Block, Saat Otak Sengaja Melupakan Ingatan Tertentu /

SRAGEN UPDATE - Banyak penelitian yang mengkaji tentang bagaimana trauma dapat memicu seseorang untuk melupakan ingatan tertentu.

Biasanya, trauma yang dimaksud bersifat menyakitkan bagi yang mengalami, sehingga otak mereka berusaha melindungi diri dengan menghilangkan ingatan tersebut, atau disebut juga memory block.

Darlene McLaughlin, MD, psikiater dan asisten profesor klinis di Texas A&M College of Medicine, menjelaskan bagaimana pikiran dapat membantu manusia dalam melewati peristiwa traumatis.

Seperti yang dikutip SragenUpdate.com dari website News-Medical.Net, psikiater tersebut menjelaskan bahwa otak manusia biasanya secara otomatis menyimpan pengalaman ke dalam bentuk memori, dan ada kalanya ketika otak akan "meninggalkan" memori pengalaman traumatis untuk kebaikannya sendiri.

Baca Juga: AWAS! Covid XBB Sudah Masuk Indonesia, Harus Lebih Waspada

Memory block terjadi saat sebuah peristiwa mengejutkan atau menyakitkan memacu tubuh untuk mencari cara memproses pengalaman, salah satunya dilakukan oleh otak untuk mem-block memori tentang peristiwa tersebut.

Ketika suatu ingatan begitu menyakitkan bagi seseorang, otak akan memutuskan untuk  tidak menghidupkan kembali pengalaman itu di dalam pikiran.

Menurut penelitian, peristiwa yang memicu rasa takut mempengaruhi reseptor sel tertentu di jalur otak, dan menyebabkan reseptor tersebut harus melewati jalur yang berbeda dari biasanya, sehingga reseptor memori traumatis tidak sampai pada tujuan memori normal.

Pasalnya, jalur memori baru yang memuat ingatan traumatis tadi terkunci, dan menyebabkan timbulnya memory block atau memory loss.

Blocking yang dilakukan otak manusia bukan berarti menghilangkan ingatan traumatis secara keseluruhan, namun lebih ke melupakannya sejenak sebagai bentuk mekanisme pertahanan sampai orang tersebut berhenti menolaknya.

Baca Juga: Rekap Hasil Final Denmark Open 2022: Indonesia Bawa 1 Gelar Juara dan 1 Runner Up, China Raih Juara Umum

Penelitian dari PubMed Central membuktikan bahwa penolakan bekerja sebagai mekanisme pertahanan yang memiliki kekuatan untuk memblokir ingatan yang tidak diinginkan.

Batasan trauma seperti apa yang mampu menimbulkan memory block berbeda-beda tergantung kondisi mental, dukungan moril selama peristiwa, dan durasi kejadian.

Apa yang menimbulkan trauma menyakitkan bagi kita mungkin tidak sama dengan apa yang dirasakan orang lain.

Jika Anda mengalami masalah traumatis hingga menyebabkan denial dan memory block, tak ada salahnya untuk mencoba pergi ke psikiater atau orang terkasih untuk berbagi cerita dan meringankan sedikit beban perasaan.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x