Tinggalkan Afghanistan, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani: Saya Mencegah Pertumpahan Darah

19 Agustus 2021, 16:40 WIB
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani saat ini telah berada di Dubai Uni Emirat Arab (UAE) setelah mendapatkan suaka/I /Instagram/@ashrafghani.af

SRAGEN UPDATE – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, berbicara dari pengasingan di Uni Emirat Arab, mengatakan bahwa dia telah meninggalkan Kabul untuk mencegah pertumpahan darah.

“Jika saya tetap tinggal, saya akan menyaksikan pertumpahan darah di Kabul,” kata Presiden Ghani dalam sebuah video yang disiarkan di Facebook pada hari Rabu 18 Agustus 2021 lalu.

Video tersebut merupakan komentar publik pertamanya sejak dikonfirmasi bahwa saat ini dirinya sedang berada di Uni Emirat Arab (UEA).

Presiden Ghani mengungkap bahwa tindakannya tersebut dilakukan secara terpaksa.

“Kabul tidak boleh diubah menjadi Yaman atau Suriah lain karena perebutan kekuasaan, jadi saya terpaksa pergi,” kata Ghani.

Baca Juga: Mengapa Tentara Afghanistan Bisa Kalah Begitu Cepat Melawan Pasukan Taliban?

Pada video tersebut, Presiden Ghani pun membantah laporan bahwa dia membawa sejumlah besar uang saat meninggalkan istana kepresidenan.

“Saya pergi hanya dengan rompi dan beberapa pakaian. Pembunuhan pribadi terhadap saya telah berlangsung, mengatakan bahwa saya telah membawa uang, ”kata Presiden Ghani.

“Tuduhan itu adalah kebohongan yang tidak berdasar. Anda bahkan dapat bertanya kepada petugas bea cukai – mereka tidak berdasar,” lanjutnya.

Sebelumnya, Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan menuduh Ghani mencuri $169 juta dari dana negara dan meminta polisi internasional untuk menangkapnya.

Baca Juga: Taliban Kudeta Afghanistan dari Kekuasaan Rezim Ashraf Ghani

Duta Besar Mohammad Zahir Aghbar pun mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu kemarin bahwa Ghani mencuri $ 169 juta dari kas negara dan menyebut pelariannya sebagai pengkhianatan terhadap negara dan bangsa.

Dalam pidatonya pada video streaming, Presiden Ghani menyatakan dukungan atas pembicaraan antara Taliban dan mantan pejabat tinggi pemerintah.

“Saya mendukung inisiatif pemerintah untuk negosiasi yang sedang berlangsung dengan Abdullah Abdullah dan mantan presiden Hamid Karzai. Saya ingin proses ini sukses,” katanya.

Ia pun menyatakan bahwa saat dirinya sedang berkonsultasi untuk segera pulang ke Afghanistan setelah mencari perlindungan di UEA.

Baca Juga: Taliban Janjikan Akan Jamin Hak Perempuan, Pers dan Hak Bersekolah di Afghanistan

“Saya sedang berkonsultasi untuk kepulangan saya ke Afghanistan sehingga saya dapat melanjutkan upaya untuk keadilan, nilai-nilai Islam, dan nasional yang sejati.”***

 

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler