SRAGEN UPDATE – Setelah melaporkan bahwa tiga guru tewas dalam tragedi Itaewon, kini kementerian pendidikan juga melaporkan bahwa ada siswa SMP dan SMA yang juga menjadi korban.
Menurut laporan berita media Korea, siswa SMP dan SMA termasuk salah satu dari yang tewas dalam gelombang massa di tragedi Itaewon.
Tragedi Itaewon tersebut dinyatakan mengakibatkan kematian 154 orang dan melukai 149 orang.
Kemudian kemarin, 31 Oktober 2022, Kementerian Pendidikan telah memberikan pernyataan bahwa mereka mengidentifikasi satu siswa SMP dan lima siswa SMA yang tewas dalam tragedi Itaewon.
Kementerian juga melaporkan bahwa ada tiga guru yang tewas.
Tidak hanya itu, lima siswa terluka, empat dari Seoul dan satu siswa dari Provinsi Chungnam.
“Dari 11 remaja yang dilaporkan tewas, kami mengidentifikasi enam di antaranya adalah pelajar. Ada korban lain yang belum teridentifikasi, tetapi kami tidak yakin mereka adalah mahasiswa," ungkap Perwakilan Kementerian Pendidikan dikutip SragenUpdate.com dari Koreaboo.
Baca Juga: Ini 18 Daftar Hari Penting di Bulan November 2022, dari Nasional sampai Internasional
Kementerian Pendidikan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas dukungan psikiatri bagi siswa dalam tragedi tersebut.
Kota Seoul telah setuju untuk bekerja sama dengan kementerian dalam memberikan dukungan psikiatris bagi siswa sebagai bagian dari upaya yang lebih besar membawa keselamatan dan keamanan sekolah.
Kementerian telah mengumumkan bahwa sekolah akan menurunkan bendera Korea, dan siswa akan diizinkan memakai pita dan berpartisipasi dalam fase berkabung atas tragedi selama masa berkabung.
Presiden Yoon Seok Yul telah mengumumkan hal tersebut, masa berkabung akan berakhir pada 5 November 2022.
Baca Juga: 4 Jenis Attachment Style yang Wajib Kamu Tahu: Ada yang Seperti Perangko dan Layangan
Mahasiswa yang terkena dampak tragedi tersebut akan ditugaskan sebagai pegawai negeri sipil yang akan membantu mengalokasikan sumber daya dan dukungan untuk mahasiswa dan keluarga mereka.
Kantor Pendidikan Metropolitan Seoul juga akan mengadakan acara peringatan bagi para korban tragedi Itaewon itu sampai 5 November untuk mengenang insiden tersebut.***