Flash Sale Sanksi Koruptor, Najwa Shihab: Keadilan Bersyarat Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

7 Agustus 2021, 16:27 WIB
Najwa Shihab. /tangkapan layar Instagram.com/@najwashihab

SRAGEN UPDATE – Najwa Shihab mewakili Rakyat Indonesia bertanya mengenai flash sale atau korting hukuman bagi koruptor yang terjadi sekali lagi di Indonesia.

Obral korting ini sedang terjadi di pengadilan kita, begitu kata Najwa Shihab, pesta korting terjadi di Pengadilan Tinggi Jakarta.

Najwa Shihab mengingatkan masyarakat terhadap vonis Jaksa Pinangki dari hukuman 10 tahun dipangkas menjadi 4 tahun penjara.

Lalu sekarang ada lagi Djoko Tjandra dari yang awalnya 4 tahun 6 bulan menjadi 3 tahun 6 bulan penjara.

Baca Juga: Peneliti Prediksi 7 Member BTS akan Wamil pada Pertengahan 2022, ARMY akan Tunggu?

Kortingan hukuman untuk Djoko Tjandra dilakukan dengan alasan bahwa dia telah menjalani pidana penjara terkait kasus sebelumnya, pengalihan utang atau cessie Bank Bali di tahun 2009.

Alasan yang lain yaitu, Djoko Tjandra sudah menyerahkan dana yang ada dalam escrow account Bank Bali sebesar Rp546 miliar.

“Fakta bahwa yang bersangkutan pernah terbukti bersalah melanggar hukum, kok jadi alasan hukuman berikutnya jadi lebih ringan?” tutur Najwa Shihab.

Najwa melanjutkan bahwa seharusnya orang yang pernah melanggar hukum, apabila mengulangi perbuatannya kembali maka seharusnya dihukum lebih keras lagi.

Baca Juga: 5 Drama Korea Populer yang Dibintangi Kim So Hyun, Layak Untuk Ditonton

Apalagi kejahatan kedua dilakukan untuk kabur dari hukuman yang pertama dan itu sudah jelas melecehkan hukum dan pengadilan.

Lalu selanjutnya ada Juliari Batubara mantan menteri sosial yang terjerat kasus menilap dana bansos yang dituntut 11 tahun penjara oleh jaksa dari KPK.

“Korupsi di tengah pandemi lho, kurang buas apalagi?” ucap Najwa.

Najwa juga menggarisbawahi bahwa jaksa yang menuntut 11 tahun itu dari KPK, anak buah Firli Bahuri.

Baca Juga: 5 Bad Boys Dalam Drama Korea Tapi Memiliki Hati Emas, Buat Penonton Gagal Membenci

KPK yang berani berkoar tentang hukuman mati untuk mereka yang menilap uang rakyat di masa pandemi.

Itu semua membuat Najwa merasa apabila masyarakat marah dan kecewa kepada para pelaku korupsi dana bantuan sosial maka itu wajar.

Namun, kekecewaan dan kemarahan itu tidak membuat para penegak hukum menjadi lebih serius menghukumnya. Justru yang terjadi adalah flash sale pelaku korupsi di tengah pandemi.

Pesta diskon itu dipertontonkan di hadapan publik, saat rakyat biasa merasakan kriminalisasi kekerasan yang tidak masuk akal.

Baca Juga: BTS Diprediksi Wamil 2022, HYBE Sibuk Rancang Pre-Record, Merchandise, MV Lagu Sebelum Berangkat

Mengapa hukum masih juga tumpul kepada para elit, mengapa penegak hukum tidak juga peka di saat semua sedang kesusahan?

“Inilah Mata Najwa, keadilan bersyarat bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Najwa dalam pembukaan Mata Najwa yang diunggah kanal Youtube Najwa Shihab pada tanggal 4 Agustus 2021.

“Iya sebenarnya fenomena flash sale koruptor bukan kali pertama terjadi, dan itu menunjukkan betapa bobroknya penegakan hukum kita. Tadi diperlihatkan 1 penegak hukum, yang kedua buronan 11 tahun kasus korupsi, yang ketiga menteri aktif yang melakukan praktik korupsi,” ungkap Kurnia Ramadhana peneliti ICW.

Baca Juga: Untuk Ibu Hamil, Inilah 5 Makanan Sehat Untuk Dikonsumsi Setelah Melahirkan

Kurnia menjadi narasumber Najwa Shihab dalam segmen pertama. Faktanya flash sale besar-besaran tidak hanya diskon hakim saja, tetapi tuntutannya juga sangat rendah.

Ada kombinasi antara penegak hukum dan lembaga kekuasaan yang mana tidak lagi berpihak kepada keadilan korban, tetapi justru berbondong-bondong bertransformasi menjadi kuasa hukum dari para pelaku korupsi. Begitulah penjelasan lanjutan Kurnia Ramadhana.***

Editor: Denny Anugrah Wicaksono

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler