SRAGEN UPDATE - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkap berbagai kejanggalan atas kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo.
LPSK menyoroti dugaan pelecehan yang dialami Putri Candrawathi pada saat berada di Magelang, Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi.
Dilansir dari PMJ News, ia mengungkapkan bahwa ada 7 kejanggalan dalam kasus dugaan pelecehan ini.
“Ada 7 kejanggalan atas dugaan peristiwa asusila atau pelecehan seksual di Magelang. Tapi saya hanya bisa sebutkan 6,” ujar Edwin pada Minggu, 4 September 2022.
Lebih lanjut, SragenUpdate.com telah merangkum kejanggalan tersebut dari PMJ News.
Berikut diantaranya:
- Putri Candrawathi tak sendiri, ada saksi, Kuat Ma’ruf dan Susi
Wakil ketua LPSK menuturkan bahwa kecil kemungkinan pelecehan seksual tersebut terjadi lantaran pada saat di Magelang, istri Ferdy Sambo itu tak sendiri, ada asisten rumah tangganya bernama Kuat Ma’ruf dan Susi.
Baca Juga: Daftar Lagu Pop Indonesia Terbaru 2022: Inilah Beberapa Pilihan yang Menarik
“Waktu peristiwa itu, yang diduga ada perbuatan asusila itu kan masih ada Kuat Ma’ruf dan Susi, yang tentu dari sisi itu kecil kemungkinan terjadi peristiwa,” ujar Edwin.
- Putri Candrawathi bisa teriak
Karena masih ada kedua asisten rumah tangganya pada saat di Magelang, jika memang pelecehan seksual tersebut terjadi maka Edwin menyebut setidaknya Putri Candrawathi bisa berteriak.
“Kalaupun terjadi peristiwa kan si Ibu PC masih bisa teriak,” tuturnya.
- Relasi kuasa
Kasus ini erat kaitannya dengan relasi kuasa antara Putri Candrawathi dengan Brigadir J yang merupakan istri komandan dengan ajudan.
“Relasi kuasa tidak terpenuhi karena J adalah anak buah dari FS. PC adalah istri Jenderal," kata Edwin.
- Putri Candrawathi menanyakan keberadaan Brigadir J
Usut punya usut, setelah terjadi dugaan pelecehan seksual terdapat percakapan antara Putri Candrawathi dengan Brigadir RR menanyakan keberadaan Brigadir J.
“PC masih bertanya kepada RR ketika itu di mana Yosua. Jadi agak aneh orang yang melakukan kekerasan seksual tapi korban masih tanya di mana Joshua,” paparnya.
- Brigadir J dan Putri Candrawathi masih bertemu
Keduanya masih sempat bertemu usai dugaan pelecehan seksual tersebut terjadi di rumah Magelang.
LPSK menilai pertemuan mereka ini sarat akan kejanggalan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah: 6 Tips Ampuh untuk Anda
"Kemudian Yosua dihadapkan ke ibu PC hari itu di tanggal 7 di Magelang itu di kamar dan itu kan juga aneh. Seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya apalagi misalnya pemerkosaan atau pencabulan," bebernya.
- Brigadir J dan Putri Candrawathi masih berada di satu rumah usai kejadian
Kejadian lain yang dinilai janggal oleh LPSK adalah Putri Candrawathi dan Brigadir J yang terlihat dari CCTV masih berada dalam satu rumah (rumah dinas Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga) usai kejadian dugaan pelecehan seksual.
"Yang lain itu, Yosua sejak tanggal 7 sampai tanggal 8 sejak dari Magelang sampai Jakarta masih satu rumah dengan PC," ungkapnya.
“Korban yang punya lebih kuasa masih bisa tinggal satu rumah dengan terduga pelaku. Ini juga ganjil. Janggal. Lain lagi J masih dibawa oleh ibu PC ke rumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling," sambungnya.
Edwin menambahkan dirinya akan mengungkap satu lagi kejanggalan, namun ia akan menunggu terlebih dahulu pihak penyidik membukanya. ***