Bencana Kekeringan Melanda Papua, Pemerintah Sigap Kirimkan Bantuan Darurat

1 Agustus 2023, 21:31 WIB
Bencana Kekeringan Melanda Papua, Pemerintah Sigap Kirimkan Bantuan Darurat /Muhammad Rafiq/Dok. Kemensos RI

SRAGEN UPDATE – Badai gelombang panas El Nino akan mengalami intensitas kenaikan antara Agustus dan September di kawasan Papua.

Bencana kekeringan tidak melanda seluruh Papua, melainkan terdapat satu daerah yang paling terkena dampaknya, yaitu Kabupaten Puncak di Provinsi Papua Tengah.

Badai El Nino tersebut menyebabkan kekeringan dan juga perubahan suhu udara dingin yang ekstrim, sehingga menyebabkan gagal panen.

Menurut juru bicara BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyampaikan bahwa kekeringan tersebut telah menewaskan enam orang.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Berlaku Adil di Antara Para Istri Ketika Poligami? Ini Penjelasannya

Para penduduk yang tewas tersebut termasuk seorang bayi yang kelaparan, sementara yang lain menderita diare dan dehidrasi.

Selain menewaskan enam orang, kekeringan juga menyebabkan daerah di Kabupaten Puncak kesulitan mendapatkan air bersih sehingga membuat penduduk berebut mencari makanan.

Dilansir melalui apnews.com, Bupati Puncak mengatakan bahwa, “Suhu udara sangat dingin dan tidak turun hujan sejak Mei.”

Hal itu menimbulkan kegagalan panen, utamanya pada tanaman sagu, jagung, singkong, talas, dan ubi jalar.

Respon Pemerintah terhadap Kekeringan di Papua

Pada Senin 31 Juli 2023, Presiden Jokowi telah memerintahkan para anggota militer negara untuk mengirimkan bantuan makanan ke Kabupaten Puncak.

Baca Juga: Benarkah Poligami Hanya untuk Pengasuh Anak Yatim? Berikut Penjelasan di dalam Fikih Pernikahan

“Tanaman tidak tumbuh selama musim dingin di sana, dan bantuan makanan juga terhambat masalah keamanan di mana pesawat takut mendarat,” ungkap Presiden Jokowi pada wartawan.

Ketakutan tersebut dipicu oleh serangan pemberontak KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang beberapa tahun terakhir semakin parah dan menewaskan banyak orang.

Sementara itu, menurut Kepala Bappeda Suharyanto mengatakan bahwa dirinya dan pejabat lainnya akan menerbangkan bantuan primer.

Bantuan yang akan didistribusikan berupa pakaian, makanan, selimut, dan juga obat-obatan, untuk daerah-daerah yang terdampak kekeringan.

Badai gelombang panas memang sulit dikendalikan karena bersifat pemanasan alami, karena itu menyebabkan perubahan iklim yang begitu cepat dan ekstrim.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler