Rekam Aksi Kejinya, Seorang Ayah di Jawa Barat Aniaya Anak Umur 3 Tahun Karena Minta Uang Jajan

29 Agustus 2023, 17:10 WIB
Rekam Aksi Kejinya, Seorang Ayah di Jawa Barat Aniaya Anak Umur 3 Tahun Karena Minta Uang Jajan /Pixabay

SRAGEN UPDATE – Seorang ayah di Kampung Gunungbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tega menganiaya anaknya yang berumur 3 tahun karena masalah sepele.

Ayah kandung (E) yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu mengaku kesal saat dimintai uang jajan oleh anaknya yang masih balita.

Balita 3 tahun berinisial (A) itu dianiaya secara fisik oleh sang ayah yang kemudian merekam dan mengunggah perilaku kejinya di media sosial.

Baca Juga: Bawaslu RI akan Mengecek Bakal Calon Legislatif yang Berstatus Mantan Koruptor

Ternyata, ia melakukan perbuatan tersebut atas dasar kesal kepada sang istri yang telah lama tak pulang dari tempatnya bekerja di Arab Saudi.

Istrinya atau ibu dari (A) juga sudah tak lagi mengirim uang bulanan untuk membiayai kedua anaknya.

Posisi (E) sendiri dikabarkan sedang menganggur dan mengalami kesulitan ekonomi.

Ia menyebut hal itu memicu kekesalannya saat sang anak yang berusia 3 tahun meminta uang jajan kepadanya.

Sementara, (E) sengaja merekam aksi kejinya dan mengunggahnya di media sosial agar sang istri melihat kondisi anaknya di Indonesia.

Unggahan itu kemudian menghebohkan warga sekitar dan menyerahkan pria itu ke Polres Sukabumi.

Baca Juga: 161 Perusahaan di Jabodetabek Jadi Sumber Polusi Udara, Kementerian LHK Sudah Sanksi 11 Entitas

Petugas Kesehatan Puskesmas Cidolog tempat (A) dirawat menyampaikan bahwa korban tidak mendapat luka serius akibat penganiayaan itu, namun ia masih mengalami trauma.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada fisik balita ini dan hasilnya A dalam kondisi sehat dan tidak terdapat luka yang membahayakan,” ungkap Sohibul, salah satu petugas kesehatan.

“Hanya saja rewel dan masih trauma setelah kejadian yang baru dialaminya tersebut,” lanjutnya.

Dampak psikologis terhadap (A) memang merupakan hal yang paling dikhawatirkan.

Ditambah lagi, ibunya saat ini tidak bisa mendampingi karena sedang ada di Arab Saudi, dan ayahnya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga: Kemenkominfo Blokir 5000 Situs Judi Online yang Susupi Pemerintah dan Imbau Penguatan Keamanan

Sohibul menghimbau kepada keluarga (A) yang lain agar memberi perhatian lebih untuk meringankan traumanya.

“Maka dari itu, pihak keluarga harus bisa memberikan perhatian yang lebih agar korban bisa segera melupakan kejadian yang dialaminya itu,” ujar Sohibul.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler