Luhut Ungkap Jika China Bersedia Kembangkan Pertanian di Kalimantan Tengah dan akan Mulai Proyek Bulan Oktober

21 April 2024, 21:36 WIB
Luhut Ungkap Jika China Bersedia Kembangkan Pertanian di Kalimantan Tengah dan akan Mulai Proyek Bulan Oktober /ANTARA/HO-Diskominfosantik Kalteng

SRAGEN UPDATE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan mengenai kerjasama dengan China.

Luhut mengatakan jika China bersedia mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah.

China akan memberikan teknologi padinya kepada Indonesia.

Selain itu, kerjasama dengan China untuk pengembangan pertanian Kalteng akan dimulai pada Oktober 2024.

Kesepakatan yang diraih ini merupakan salah satu hasil dari Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRT.

Baca Juga: Wonjin CRAVITY Dikabarkan Tidak Bisa Melakukan Aktivitas yang Dijadwalkan karena Terkena Radang Tenggorokan

Pertemuan yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada hari Jumat, 19 April 2024.

“Kita (Indonesia) minta mereka (China) memberikan teknologi padi mereka, di mana mereka sudah sangat sukses menjadi swasembada. Mereka bersedia,” kata Luhut seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Luhut menambahkan jika setelah itu Indonesia harus mencari mitra lokal untuk diajak kerjasama.

“Kita tinggal mencari mitra lokal untuk membuatnya di Kalteng, karena tanahnya itu dari zaman dulu sudah ada sampai 1 juta hektare,” kata Luhut.

Akan tetapi, pengelolaan lahan dilakukan secara bertahap, seperti dari 100 hektare, kemudian 200 hektare dan seterusnya.

Luhut telah menunjuk Perum Bulog untuk mengumpulkan hasil produksi tersebut.

Baca Juga: Spoiler Episode 10 Beauty and Mr. Romantic: Hubungan Park Do Ra dan Go Pil Seung semakin Dekat

“Kita berharap 6 bulan dari sekarang mungkin kita sudah mulai dengan proyek ini,” kata Luhut.

Luhut menilai jika proyek ini penting karena Indonesia mengalami permasalah serius mengenai beras.

“Selalu masalah kita adalah padi. Beras selalu kita impor, 2 juta lah, 1,5 juta lah. Jadi, kalau program ini jalan, dan menurut saya harus jalan, kita sebenarnya minta 4–5 ton saja,” kata Luhut.

Selain itu, menurut Luhut realisasi investasi terkait agrikultur cukup mendesak dilakukan.

Hal inilah yang membuat Luhut gencar mendorong kolaborasi untuk adopsi modelling China dalam bidang riset dan teknologi pertanian.

Selain itu, tujuannya untuk penguatan kualitas produk pertanian, terutama padi.

Baca Juga: ‘The Tortured Poets Department’ Taylor Swift, Pecahkan Rekor di Spotify dan Platform Pemutaran Musik Lainnya

“Kita menjadi lumbung pangan nanti ke depannya. Harusnya demikian,” tutup Luhut.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler