Network
SRAGEN UPDATE– Salah satu upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid yaitu apabila WNI kembali dari luar negeri, maka wajib mematuhi aturan protokol kesehatan maupun melakukan karantina.
Namun, beberapa waktu ini sejumlah warga negara Indonesia mengaku merasakan kejanggalan ketika melakukan tes PCR dan karantina mandiri di hotel.
Mereka menduga bahwa hasil tes PCR sengaja dibuat positif, hal ini dimaksudkan agar WNI tersebut mau menjalani karantina di hotel yang sebelumnya perlu membayar belasan juta rupiah.
Pasangan suami istri Ikbal dan Suci asal Bandung mengungkapkan kecurigaan mereka terkait karantina ini.
Ikbal sudah merasa curiga sejak pertama tiba di bandara, karena di pintu kedatangan bandara ternyata sudah banyak agen hotel yang menunggu.
Ikbal dan istri kemudian memilih salah satu agen hotel, lalu mereka diberitahu bahwa harus membayar sejumlah Rp15,6 juta untuk tiga orang.
Namun, saat sudah sampai di tempat karantina, pihak hotel memberi tahu bahwa keduanya perlu membayar lagi sebesar Rp4 juta sebagai biaya makan untuk sang anak yang berusia dua tahun.
“Padahal sebelumnya, mereka bilang Rp 15,6 juta itu sudah semuanya. Akhirnya kita nggak mau nambah lagi dan memutuskan untuk sharing makanan aja,” ungkap Ikbal dalam wawacara bersama Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa.
