Berikut Isi Surat Terbuka MS untuk Presiden Jokowi yang Dibully Oknum KPI Pusat: Zakarnya Dicoret Spidol

- 3 September 2021, 11:06 WIB
Seorang pria yang menyebut dirinya Ms mengungkap soal dugaan kasus pelecehan di KPI Pusat yang dialaminya.
Seorang pria yang menyebut dirinya Ms mengungkap soal dugaan kasus pelecehan di KPI Pusat yang dialaminya. /Instagram @sinema911

Sepanjang tahun 2012-2014, selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Mereka bersama-sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya. Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh.

Sejak awal saya kerja di KPI Pusat pada 2011, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki, dan merundung tanpa bisa saya lawan. Saya sendiri dan mereka banyak. Perendahan martabat saya dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang sehingga saya tertekan dan hancur pelan-pelan.

Baca Juga: Lanjutan Kedua Isi Surat Terbuka MS yang Zakarnya Dicoret Spidol: Bawa Nama Jokowi dan Anies Baswedan

Tahun 2015, mereka beramai-ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan MENCORAT CORET BUAH ZAKAR SAYA MEMAKAI SPIDOL. Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya? Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online.

Pelecehan seksual dan perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan saya stres dan merasa hina, saya trauma berat, tap mau tak mau harus bertahan demi mencari nafkah. Harus begini bangetkah dunia kerja di KPI? Di Jakarta?

Kadang di tengah malam, saya teriak-teriak sendiri seperti orang gila. Penelanjangan dan pelecehan itu begitu membekas, diriku tak sama lagi usai kejadian itu, rasanya saya tidak ada harganya lagi sebagai manusia, sebagai pria, sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga. Mereka berhasil meruntuhkan kepercayaan diri sebagai manusia.

Saya tidak tahu apakah para pria peleceh itu mendapat kepuasan seksual saat beramai-ramai menelanjangi dan memegangi kemaluan saya, yang jelas saya kalah dan tak bisa melawan. Saya bertahan di KPI demi gaji untuk istri, ibu, dan anak saya tercinta.

Baca Juga: Berikut Isi Surat Terbuka MS untuk Presiden Jokowi yang Dibully Oknum KPI Pusat: Zakarnya Dicoret Spidol

Tahun 2016, karena stres berkepanjangan, saya jadi sering jatuh sakit. Keluarga saya sedih karena saya sering tiba-tiba gebrak meja tanpa alasan dan berteriak tanpa sebab. Saat ingat pelecehan tersebut, emosi saya tak stabil, makin lama perut terasa sakit, badan saya mengalami penurunan fungsi tubuh, gangguan kesehatan.

8 Juli 2017, saya ke Rumah Sakit PELNI untuk Endoskopi. Hasilnya: Saya mengalami Hipersekresi Cairan Lambung akibat trauma dan stres.

Halaman:

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: instagram @grasroot.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah