Meski Status Tsunami Pasca Gempa Dicabut, 400 Warga Desa Watuwei Maluku Barat Daya Tak Ingin Turun Gunung

- 11 Januari 2023, 12:04 WIB
Meski Status Tsunami Pasca Gempa Dicabut, 400 Warga Desa Watuwei Maluku Barat Daya Tak Ingin Turun Gunung
Meski Status Tsunami Pasca Gempa Dicabut, 400 Warga Desa Watuwei Maluku Barat Daya Tak Ingin Turun Gunung /Twitter/@BMKG

SRAGEN UPDATE – Sebanyak 400 warga Desa Watuwei, Kecamatan Dawelor Dawera, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku masih bertahan di Gunung Erola pasca terdampak gempa.

400 warga tersebut menolak untuk turun gunung meski status tsunami pasca gempa bermagnitudo 7,9 di hari Selasa, 10 Januari 2023 itu telah dicabut.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Maluku Barat Daya James R.Likko pada Selasa malam.

James mengatakan bahwa 400 warga yang terdiri dari anak-anak hingga orang tua masih bertahan di Gunung Erola setinggi 200 meter dari permukaan air laut itu.

Baca Juga: Pegunungan Mekkah Menghijau Dikaitkan Dajjal, Ini 6 Fakta Dajjal Menurut Islam

“Dari koordinasi kami dengan camat serta Kepala Desa Watuwei, ternyata ratusan warga ini masih bertahan meskipun BMKG telah mencabut status tsunami beberapa saat pasca gempa,” tukas James, dikutip dari Ambon.antaranews.com.

Kepala Desa Watuwey, Erlely Wardulianus mengatakan bahwa ratusan warga yang masih bertahan di pengungsian atas gunung tersebut masih trauma dengan kuatnya guncangan gempa.

Belum lagi, saat itu BMKG sempat menurunkan status ancaman tsunami karena besarnya gempa di daerah tersebut.

Rasa takut para warga yang masih belum ingin turun gunung juga didasari karena wilayah itu pernah mengalami gempa bumi dan tsunami pada tahun 1960-an.

Baca Juga: Inflasi Ekonomi di Belanda pada Tahun 2022 Capai Level Tertinggi Sejak 1975

Meskipun, guncangan gempa di tahun tersebut tidak sekuat yang dirasakan warga pada 10 Januari 2023 kemarin.

Erlely mengungkap bahwa warga di pengungsian atas gunung hingga saat ini belum menerima bantuan darurat dari mana pun.

“Mereka bertahan seadanya dan untuk saat ini belum ada bantuan darurat dari mana pun, dan ada sekitar empat warga mengalami luka ringan, dan satu orang menderita luka agak berat,” ungkapnya.

Menurut pemaparan Erlely, Pemerintah Provinsi Maluku saat ini telah mengirim bantuan tanggap darurat berupa beras, selimut, dan obat-obatan ke Kecamatan Dawelor Dawera.

Baca Juga: Tega! Ferry Irawan Diduga Sering Lakukan KDRT, Venna Melinda Diam Untuk Tutupi Aib Suami

Hanya saja, pengiriman bantuan tanggap darurat tersebut dikirim menggunakan kapal perintis dan diperkirakan baru tiba di lokasi dalam waktu lima hingga tujuh hari kedepan.

Pemerintah desa dan seluruh staf akan terus melakukan pendataan ulang seluruh warga yang masih bertahan di pengungsian dan Gunung Elora pada 11 Januari 2023.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah