Sejarah Tradisi Bau Nyale dan Pengorbanan Putri Mandalika di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat

- 11 Februari 2023, 06:00 WIB
Sejarah Tradisi Bau Nyale dan Pengorbanan Putri Mandalika di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat
Sejarah Tradisi Bau Nyale dan Pengorbanan Putri Mandalika di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat /dongengceritarakyat.com

SRAGEN UPDATE - Bau Nyale merupakan tradisi menangkap cacing laut yang dilakukan masyarakat Lombok di pantai selatan setiap bulan Februari yang dihitung menurut perhitungan kalender Sasak.

 

Kata 'Bau' memiliki arti menangkap sedangkan 'nyale' memiliki arti cacing laut berwarna-warni, cacing yang muncul biasanya berwarna hijau, merah, dan cokelat.

Tradisi Bau Nyale tidak bisa dilepaskan dari sejarah Putri Mandalika bersama para pangeran.

Baca Juga: Seungri Ex Big Bang telah Dibebaskan Lebih Cepat dari Jadwal

Putri Mandalika digambarkan sebagai seorang putri cantik dari kerajaan Tonjeng Baru, Lombok yang mencintai perdamaian, lemah lembut, dan suka menolong.

Pada saat menginjak usia dewasa karena kecantikan paras dan sikapnya banyak pangeran yang ingin menikahi putri Mandalika.

Para pangeran rela berperang sampai menumpah darah untuk mendapatkan putri Mandalika.

Putri Mandalika sendiri tidak bisa memilih salah satu di antara mereka karena jika ada yang dipilih maka akan terjadi peperangan.

Halaman:

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah