Pada satu sisi, sistem terbuka ini membuka peluang politik uang yang berakhir pada moral hazard dimana hanya mereka yang memiliki uang yang bisa menjadi caleg dan caleg berkualitas tapi tidak memiliki modal mudah tersingkirkan.
Sedangkan sistem tertutup mempunyai dampak positif yaitu partai politik mempunyai kewenangan menentukan caleg sehingga caleg yang berkualitas bisa dicalonkan.
Adapun sisi negatifnya, caleg dan rakyat tidak menjadi kuat kedekatannya yang menyebabkan caleg terkesan lebih takut kepada partai daripada kepada rakyat.***