Frank Hoogerbeets Ramalkan Indonesia akan Dilanda Gempa Bumi, Ini Penjelasan BMKG

- 8 Maret 2023, 17:32 WIB
Frank Hoogerbeets Ramalkan Indonesia akan Dilanda Gempa Bumi, Ini Penjelasan BMKG
Frank Hoogerbeets Ramalkan Indonesia akan Dilanda Gempa Bumi, Ini Penjelasan BMKG /Instagram/@warungjurnalis/

SRAGEN UPDATE - Ahli seismik asal Belanda yang tergabung dalam Solar System Geometric Survey (SSGEOS) Frank Hoogerbeets kembali meramalkan gempa bumi.

 

Frank sendiri sebelumnya telah meramalkan gempa bumi yang terjadi di Turki dan juga Suriah pada 6 Februari 2023 lalu.

Kali ini, dirinya memprediksi bahwa Indonesia berpotensi akan dilanda gempa bumi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Mengenal 5 Ulul Azmi dan Meneladani Sifat-Sifatnya

Dikutip dari akun Twitter SSGEOS, wilayah yang akan dilanda gempa bumi diantaranya Sulawesi barat dan wilayah Bali - Lombok, dan berdampak hingga Laut Banda dan Halmahera, dalam Tweet yang diunggah 28 Februari 2023 lalu.

Selain Indonesia, SSGEOS juga memprediksi, negara seperti Filipina, Jepang, dan Semenanjung Kamchatka di Rusia juga akan dilanda gempa bumi.

Seakan membenarkan ramalan tersebut, pada tanggal 7 Maret 2023 lalu, Pulau Mindanao, Filipina dilanda gempa bumi berkekuatan 6 magnitudo dengan kedalaman 8 kilometer.

Menganggap ramalan dari Frank tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi waktunya, baik hari, tanggal, jam, menit hingga detiknya.

“Wilayah Indonesia tidak dapat terhindar dari gempa bumi. Letak wilayah Indonesia yang diapit 3 hingga 4 lempeng dunia inilah yang menyebabkan kejadian-kejadian gempa bumi di Indonesia,” tulis BMKG dalam artikel yang dirilis pada Senin 6 Maret 2023.

 

Terkait gempa bumi yang diramalkan oleh Frank di wilayah Laut Banda, Halmahera dan Sulawesi yang disebut Hoogerbeets akan terjadi pada 3 - 4 Maret kemarin, BMKG menjelaskan bahwa gempa di Sulawesi dipengaruhi oleh 50 sesar dan 1 subduksi megathrust di sana.

Adapun terkait proses terjadinya gempa bumi, BMKG menegaskan bahwa lempeng-lempeng terus bergerak akibat panas dari inti bumi.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Berikan Sedikit Spoiler di Weverse untuk Debut Solonya

Ketika sudah tidak dapat menahan partikel panas, maka lempeng akan bergerak dan terjadilah bencana tersebut.

“Waktu dari pergerakan lempeng untuk melepaskan energinya inilah yang belum dapat diprediksi sampai saat ini,” lanjutnya.

Adapun untuk gempa di Halmahera, terpengaruh dari pergerakan sesar yang berada di wilayah Nusa Tenggara Timur bagian utara dan Maluku.

“Gempa bumi tektonik tidak dapat diprediksi waktu kejadiannya dan tidak dapat dicegah kejadiannya, tapi resiko akibat gempa bumi dapat dikurangi,” pungkas BMKG.

Sang Peramal, Frank tak menampik metode fluktuasi atmosferik yang digunakannya dalam memprediksi gempa tidak 100 persen akurat.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: BeritaKBB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah