"Kami mengonfirmasi ke pihak DAFF Australia, mereka menerima laporan dari kapal yang mati di kapal ada 151 ekor. Tapi, kita lihat di pelabuhan, di dalam kapal yang mati ada delapan ekor," jelanya.
Sementara, laporan awal kapal MV Brahman Express melaporkan hanya delapan ekor sapi yang mati.
Baca Juga: Miliki Suara Indah, Rose BLACKPINK Dikabarkan akan Nyanyikan Lagu untuk I-LAND 2: N/a
Perbedaan jumlah sapi yang mati tersebut belum diketahui secara pasti, apakah bangkai sapi dimusnahkan di dalam kapal atau dibuang ke laut.
Oleh karena itu, pihaknya sedang mendalami hal itu dengan melakukan komunikasi dengan Pemerintah Australia agar dilakukan investigasi.
Wisnu menyampaikan penyebab kematian 151 ekor sapi yang diduga karan penyakit toksin yaitu Clostridium botulinum.
Bakteri Clostridium botulinum yang mencemari pakan dan minum ternak sehingga menyebabkan ternak lumpuh akibat gangguan syaraf.
"Penyakit ini disebabkan oleh toksin dari bakteri gram positif yaitu Clostridium botulinum yang biasanya mencemari pakan dan minum ternak, dugaannya begitu," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya sedang mendalami sampel untuk mengetahui hasilnya.
Pengujian sampel tersebut dilakukan oleh Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Utara.