SRAGEN UPDATE - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menilai jika Timur Tengah akan hadapi konflik besar.
Konflik besar tersebut akan terjadi jika pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat menahan diri.
Hal tersebut disampaikan Guterres pada pembukaan sidang darurat Dewan Keamanan PBB atas permintaan Israel.
Adapun sidang digelar pada hari Minggu, 14 April 2024.
Sidang dilakukan setelah serangan rudal balistik dan pesawat nirawak oleh Iran ke Israel, Sabtu, 13 April 3024.
Adapun Iran menyebut serangan rudal itu sebagai membalas serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
Sebelumnya, Israel melakukan serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
Akibat dari serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
“Amat penting untuk menghindari tindakan apapun yang dapat menimbulkan konfrontasi militer besar di berbagai front di Timur Tengah ... Sekarang adalah waktunya untuk menahan diri sekuat tenaga,” kata Guterres seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Lebih lanjut, akibat dari serangan rudal Iran, sejumlah warga sipil dilaporkan terluka dalam serangan itu.
Guterres mengecam serangan yang dilakukan Iran.
Selain itu, Guterres menyerukan agar permusuhan segera dihentikan.
“Kita punya tanggung jawab bersama mewujudkan perdamaian,” kata Guterres.
Guterres mengatakan bahwa perdamaian dan keamanan kawasan dan global saat ini tengah tergerus setiap jamnya.
“Baik kawasan maupun dunia tidak dapat lagi menghadapi perang,” kata Guterres.
Komunitas internasional sendiri memiliki tanggung jawab untuk Jalur Gaza.
Mereka harus memastikan gencatan senjata di Jalur Gaza segera terwujud.
Selain itu, semua sandera harus dibebaskan segera dan tanpa syarat.
Tidak kalah penting, jika bantuan kemanusiaan harus dapat masuk ke Jalur Gaza tanpa halangan apapun, kata Guterres.
Baca Juga: Performa Oleksandr Zinchenko Lawan Aston Villa Mendapat Kritik Pedas dari Pendukung Arsenal
Selain itu, penting juga untuk menghentikan kekerasan di Tepi Barat dan perbatasan Israel-Lebanon.
Komunitas Internasional juga harus memastikan keamanan lalu lintas pelayaran di Laut Merah.***