Network
SRAGEN UPDATE – Pada 1 September 2021 lalu seorang karyawan KPI Pusat berinisial MS mengaku bahwa dirinya telah dirundung dan dilecehkan oleh rekan-rekan kerjanya.
Dirinya mengaku telah dirundung serta dilecehkan oleh pelaku yang terdiri dari 8 orang seperti yang sudah MS jelaskan sendiri dalam pengakuannya.
Selama bertahun-tahun MS berkata telah melakukan upaya untuk meminta tolong kepada pihak berwajib dan juga meminta tolong kepada beberapa orang yang dirasanya mampu.
Baca Juga: Karyawan KPI Pusat Menulis Surat untuk Presiden atas Dugaan Kasus Pelecehan dan Perundungan Oleh Rekan Kerja
Bahkan MS juga pergi ke dokter dan psikiater beberapa kali karena sejak kasus itu yang berlangsung secara bertahun-tahun membuat kesehatannya memburuk dan psikisnya terganggu.
Oleh karena itu setelah bertahun-tahun lamanya di tahun ini MS memberanikan diri untuk bicara kepada publik dengan membuat surat kepada Presiden Jokowi.
MS sangat meminta tolong kepada presiden agar dirinya mendapatkan keadilan.
Baca Juga: Berikut Upaya Karyawan KPI Pusat Dalam Meminta Pertolongan Atas Dugaan Kasus Pelecehan dan Bullying
“Pak Jokowi, Pak Kapolri, Menkopolhukam, Gubernur Anies Baswedan, tolong saya. Sebagai warga negara Indonesia bukankah saya berhak mendapatkan perlindungan hukum? Bukankah pria juga bisa menjadi korban bully dan pelecehan? Mengapa semua orang tak menganggap kekerasan yang menimpa saya sebagai kejahatan dan malah menjadikannya bahan candaan? Usai lapor atasan, mengapa pelaku tidak disanksi? Seperti inikah lingkungan kerja di KPI Pusat?”
Dengan rilis pers tersebut MS berharap presiden serta rakyat Indonesia mau membaca apa yang dirinya alami.
Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Dinas Kesehatan DIY, Update 30 Agustus 2021 – 2 September 2021
MS tidak kuat bekerja di KPI Pusat dalam kondisi seperti itu. MS bahkan berpikir untuk resign, tetapi karena sedang pandemi di mana mencari uang adalah sesuatu yang sulit, jadi MS belum resign.
Begini sikap KPI Pusat atas informasi dugaan pelecehan seksual dan perundungan di lingkungan kerja KPI Pusat.
“Menyikapi beredar informasi di tengah masyarakat terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan perundungan atau bullying yang terjadi di lingkungan kerja KPI Pusat. Maka kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Dinas Kesehatan DIY, Update 30 Agustus 2021 – 2 September 2021
1. Turut prihatin dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying terhadap siapa pun dan dalam bentuk apa pun.
2. Melakukan langkah-langkah investigasi internal dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak
3. Mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku
4. Memberikan perlindungan, pendampingan hukum, dan pemulihan secara psikologi terhadap korban
5. Menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan atau bullying terhadap korban sesuai hukum yang berlaku.
Demikian keterangan yang dapat disampaikan KPI Pusat. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.”***
